Skip to content

Sejahtera 3P (Profit, People, Planet) dengan Pertanian

Anwar Muhammad Foundation – Konsep keberlanjutan merupakan hal yang patut diterapkan di segala lini kehidupan manusia. Keberlanjutan mengandung arti bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi masa depan. Sektor pertanian merupakan aspek kehidupan yang perlu menerapkan konsep keberlanjutan dalam pelaksanaannya.

3 Pilar Keberlanjutan dalam Pertanian

Seperti hal-hal yang berbau berkelanjutan lainnya, pertanian berkelanjutan memiliki 3 aspek krusial dalam praktiknya. Tiga aspek tersebut yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ketiga aspek ini bersifat saling mempengaruhi. Ketiganya harus ada secara lengkap untuk bisa mewujudkan keberlanjutan dalam sektor pertanian.

Pada aspek ekonomi, pertanian perlu melakukan aktivitas yang bersifat efisien. Hal ini mengandung arti yaitu menggunakan energi seminimal mungkin untuk bisa mendapatkan hasil yang diharapkan. Tidak hanya itu, dalam aspek ini juga dipertimbangkan daya saing ekonomi. Ini dapat ditindaklanjuti dengan pertanian yang menghasilkan produk berkualitas dengan proses yang berkualitas pula. Daya saing pun menjadi lebih tinggi dengan praktik demikian. Kualitas lingkungan pun bisa tetap terjaga. Tidak hanya itu, aspek ekonomi pertanian penting untuk dijaga stabilitasnya. Hal ini akan berpengaruh kepada aspek sosial.

Selain itu, pertanian sangat erat kaitannya dengan kondisi sosial. Pertanian menjadi lambang kerakyatan. Hal ini karena pertanian biasa diisi oleh masyarakat desa dengan pola aktivitas yang masih padat karya, terutama di Indonesia. Pada pilar sosial, tentu pertanian sangat berperan penting. Adanya kegiatan pertanian mampu mensejahterakan masyarakat dari kemiskinan. Partisipasi masyarakat juga menjadi faktor penting dalam pertanian berkelanjutan. Bahkan, pertanian ini dapat menjadi alat stabilitas sosial masyarakat.

Baca Juga : Meneropong Sektor Pertanian Masa Depan Pasca Pandemi

Aspek terakhir adalah dimensi ekologi atau lingkungan. Pertanian memang menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana pertanian mengambil hutan sebagai lahan. Tidak hanya itu, emisi yang dihasilkan pertanian juga cukup tinggi. Namun, jika pertanian berkelanjutan mampu diwujudkan, proses-proses yang dilakukan menjadi lebih ramah lingkungan. Lebih jauh, kegiatan pertanian bisa membentuk stabilitas tanah yang bisa menyerap karbon di atmosfer.

Dibutuhkan Sinergi Berbagai Pihak untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan dapat diwujudkan melalui kolaborasi berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut bisa berada di proses produksi, pemrosesan, distribusi, pemasaran, konsumsi, hingga pembuangan. Hal ini bergantung pada disiplin ilmu ataupun kapabilitas pihak tersebut. Kontribusi oleh berbagai pihak di berbagai proses akan mampu mewujudkan sistem yang menyeluruh.

Petani tentu saja berkecimpung di ranah produksi. Mereka yang mengupayakan produksi hasil tani. Ahli gizi ataupun industri bisa berperan di ranah pemrosesan hasil tani. Pemrosesan ini dilakukan untuk menambah daya saing produk tani ataupun menjadikan produk lebih tahan lama. Proses distribusi dapat dilakukan oleh petani, industri maupun perusahaan transportasi secara spesifik. Distribusi ini memastikan agar konsumen bisa mendapat produk dengan aman. Dalam proses distribusi, pertanian berkelanjutan akan semakin lengkap jika bahan bakar yang digunakan juga berkelanjutan.

Proses pemasaran produk pertanian berkelanjutan juga penting. Produk tani berkelanjutan, salah satunya produk organik, masih belum awam di masyarakat Indonesia. Industri kreatif akan bisa memegang andil yang besar untuk membangun pikiran masyarakat Indonesia agar bisa menggemari produk organik. Konsumen juga tidak ketinggalan dalam bersinergi demi mewujudkan pertanian berkelanjutan. Pola konsumsi yang bijak dan tidak berlebihan akan sangat baik jika dilakukan. Membeli produk pertanian berkelanjutan akan bisa memberdayakan petani lebih jauh lagi. Terakhir, untuk aspek pembuangan, diperlukan kolaborasi juga. Konsumen berupa masyarakat bisa mencegah limbah dan emisi dengan melakukan pengomposan. Petani pun demikian, hanya saja skalanya bisa lebih besar. Industri pemrosesan hasil tani juga perlu memikirkan limbah yang dihasilkan dari produknya. Sejatinya, pengolahan ini bisa menghasilkan pupuk yang akan berguna bagi tahap produksi. Sesungguhnya, pertanian berkelanjutan juga mewujudkan prinsip ekonomi sirkular.

Sumber foto : Free Photo | Hands of trees growing seedlings. (freepik.com)

Pertanian Berkelanjutan Demi Ketahanan pangan

Konsep keberlanjutan dalam pertanian diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan Indonesia. Terlebih, dengan kondisi yang tidak menentu seperti saat ini, ketahanan pangan perlu dipertahankan. AMF hadir dalam sektor pertanian berupaya untuk bisa mewujudkan konsep keberlanjutan. Pertanian berjalan dengan baik, masyarakat sejahtera, lingkungan harus tetap terjaga.

 

Sumber:

UC Sustainable Agriculture Research and Education Program. (2021). What is Sustainable Agriculture? | Sustainable Agriculture Research & Education Program (ucdavis.edu)

Lagiman. (2020). b4 FULL PAPER_LAGIMAN.pdf (upnyk.ac.id)

Author