Skip to content

“Mengetahui Pentingnya Pengelolaan Keuangan di Era Digital dalam Skala UMKM dan Keluarga”

“Mengetahui Pentingnya Pengelolaan Keuangan di Era Digital dalam Skala UMKM dan Keluarga”

Pada hari Selasa, 24 September 2021, IAP2 Indonesia menyelenggarakan kegiatan Member Talk #4 yang bertajuk “Berpartisipasi dalam Pengelolaan Keuangan di Era Digital: Skala UMKM dan Keluarga”. Kegiatan ini merupakan ruang diskusi dan pertukaran informasi mengenai hasil pengamatan pengaruh pandemi COVID-19 terhadap UMKM (Usaha mikro,kecil, dan menengah) serta keluarga terutama dari sisi financial literacy, serta kaitannya dengan partisipasi publik.

Kegiatan Member Talk #4 ini dimoderasi oleh Ibu Ratih Damayanti selaku Chairwoman dari IAP2 Indonesia. Dalam kegiatan ini, IAP2 Indonesia mengundang Ibu Avi Wulandari selaku founder dari firma konsultasi akunting Marvy dan Ibu Suryani Indah Sari selaku Direktur Eksekutif dari yayasan Mien R Uno Foundation. Ibu Suryani Indah Sari mengungkapkan bahwa selama masa pandemi dan bukan hanya di Indonesia saja, melainkan juga seluruh dunia, banyak UMKM yang tidak dapat bertahan dan berhenti berproduksi karena beberapa aspek, terutama aspek keuangan. Namun, tidak sedikit pula UMKM yang bermunculan dan dapat bertahan karena kemampuannya dalam beradaptasi dengan kondisi pandemi COVID-19. Ibu Suryani Indah Sari juga berpendapat bahwa pemerintah sudah cukup membantu badan-badan usaha, dalam bentuk restrukturisasi pinjaman, bantuan insentif, dan bantuan pajak, tersebut setelah menyadari bahwa ekonomi Indonesia bergantung UMKM. Dalam perkembangan UMKM sendiri, perlu banyak dilakukan kolaborasi antara pihak-pihak yang berwenang, baik dari pemerintah maupun CSO (civil society organization) agar UMKM dapat beradaptasi dan bertransformasi ke arah yang lebih baik di masa pandemi ini.

Ibu Avi Wulandari mengungkapkan bahwa dalam masa pandemi dan era digital, sistem pengaturan keuangan yang tepat adalah cloud accounting dimana proses rencana dan pencatatan keuangan dapat dilakukan dari jarak jauh, sehingga proses tersebut tidak berhenti meskipun terdapat kewajiban untuk menjaga jarak dan melakukan pekerjaan dari rumah. Proses rencana dan pencatatan keuangan sendiri merupakan hal yang penting untuk badan usaha seperti UMKM untuk memisahkan antara modal untuk kebutuhan pribadi dan modal untuk meneruskan usahanya. Namun, cloud accounting sendiri membutuhkan investasi waktu untuk mempelajarinya dan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, meski cloud accounting belum bisa dilaksanakan secara masif, proses rencana dan pencatatan dapat tetap dilakukan secara manual, sehingga financial literacy tetap dapat ditingkatkan agar UMKM dan keluarga dapat beradaptasi di masa pandemi.

Baca Juga : Peran Perusahaan dalam Implementasi Good Corporate Governance pada Pengelolaan Lingkungan Pedesaan

Chairwoman IAP2, Ibu Ratih Damayanti berpendapat bahwa ada poin penting dimana kolaborasi dan berbagi peran antar pemangku jabatan dalam kemitraan multipihak sangatlah penting, terutama untuk beneficiary yang memperoleh manfaat dari kerja sama tersebut. IAP2 sendiri memiliki spektrum partisipasi publik dalam pembangunan yang dijadikan acuan di berbagai negara. Ada lima, yaitu inform, consult, involve, collaborate, dan empower. Meninjau hasil dari diskusi Member Talk #4 yang telah dilaksanakan, best practice yang sudah dijalankan masih berada pada taraf impelementasi yang termasuk pada tahap kerja sama. Seluruh spektrum IAP2 harus diimplementasikan sejak tahap perencanaan, implementasi, dan evaluasinya. Kemudian juga, partisipasi publik yang baik dan efisien serta berkualitas akan berkorelasi secara positif untuk kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu seluruh pihak terkait harus selalu berkomitmen dan optimis untuk mencapai Indonesia yang berkemajuan.

Artikel ini ditulis oleh Fahmi Amarrilo Dwimagma

Author