Skip to content

Konsep 5R Pendukung Sistem Ekonomi Sirkular di Segala Sektor

Anwar Muhammad Foundation – Dalam menyelaraskan kondisi dunia yang semakin tidak baik, pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan. Seluruh sektor bisnis sangat mampu mewujudkan konsep berkelanjutan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Salah satu cara untuk merealisasikan hal itu adalah dengan menerapkan ekonomi sirkular di berbagai sektor.

Ekonomi sirkular adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dengan tetap mempertahankan nilai produk ataupun sumber daya yang digunakan. Ekonomi sirkular menargetkan minimasi dampak sosial dan lingkungan dari proses bisnisnya. Terdapat beberapa hal yang mendukung perwujudan ekonomi sirkular.

Yang pertama yaitu bisnis harus bisa memberikan jasa yang dapat memuaskan konsumen, sekalipun tanpa memberikan produk fisik. Bisnis berbasis ekonomi sirkular harus mampu memperpanjang nilai produk. Pilar lain yang tidak kalah penting adalah produk memiliki umur yang panjang. Hal ini bisa diwujudkan dengan desain yang membuat produk tahan lama dan bisa diperbaiki jika rusak. Tidak hanya itu, bisnis yang menjunjung konsep ekonomi sirkular harus menghindarkan konsumen dari sifat konsumerisme. Pernyataan ini agak kontradiktif, mengingat bisnis biasanya mendorong seseorang untuk membeli produk sebanyak dan sesering mungkin. Selanjutnya, nilai dari sumber daya produk juga ditingkatkan.

5R untuk Mewujudkan Ekonomi Sirkular

Dalam mewujudkan sistem ekonomi sirkular, terdapat konsep 5R yang bisa diterapkan. 5R itu mencakup Reduce, Reuse, Recycle, Refurbish, dan Renew. Kelima hal ini bisa dilakukan di berbagai proses.

  1. Reduce

Reduce mengandung arti mengurangi limbah yang dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan. berbagai cara bisa kita lakukan untuk mengupayakan pengurangan limbah. Penggunaan bahan yang secukupnya bisa mencegah suatu proses menghasilkan limbah. Contohnya adalah pada industri tekstil. Pemanfaatan kain seoptimal mungkin akan mencegah industri tekstil untuk menghasilkan limbah kain.

Penggunaan teknologi yang canggih juga bisa mencegah dihasilkannya limbah. Sebagai contoh, dalam sektor konstruksi, penggunaan 3D printing dapat mengurangi potensi kegagalan konstruksi. Hal ini secara tidak langsung mencegah sektor tersebut untuk menghasilkan limbah konstruksi.

  1. Reuse

Reuse berarti menggunakan kembali. Beberapa jenis limbah yang sudah dihasilkan melalui proses bisnis dapat digunakan ulang. Biasanya, limbah yang dimaksud adalah limbah dari proses manufaktur yang menggunakan bahan berwadah. Wadah-wadah tersebut dapat digunakan ulang setelah dibersihkan.

  1. Recycle

R selanjutnya yaitu Recycle atau daur ulang. Daur ulang mengandung arti yaitu menjadikan limbah atau barang bekas menjadi barang baru yang lebih bermanfaat. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pengomposan bahan organik merupakan salah satu bentuk daur ulang. Sektor pertanian dapat mengolah limbah-limbah organiknya menjadi pupuk dengan pengomposan.

Sumber foto : Free Crushed Cans Texture II Stock Photo – FreeImages.com

  1. Refurbish

Refurbish memiliki makna pembaharuan. Produk-produk yang rusak ataupun tidak diinginkan lagi oleh konsumen biasanya bisa dikembalikan lagi kepada produsen. Produsen akan memperbaiki kualitas barang dan akan didistribusikan kembali. Biasanya, konsep refurbish ini diterapkan di industri barang elektronik.

Baca Juga : Don’t Look Up Versi Krisis Iklim: Apa yang Akan Kita Lakukan?

  1. Renew

Renew berarti bahwa bisnis harus menciptakan inovasi dalam aktivitasnya. Dalam industri manufaktur, hal ini bisa diwujudkan dengan menciptakan kemasan yang berbahan alami sehingga bisa diuraikan secara alami oleh alam.

Terlepas dari sektor apapun sebuah bisnis berjalan, ekonomi sirkular dapat diterapkan. Diperlukan perencanaan yang matang dan niat yang sungguh-sungguh untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Kolaborasi berbagai pihak juga diperlukan agar ekonomi sirkular bisa berkontribusi dalam keberlanjutan aktivitas bisnis.

Sumber foto : Dokumen AMF

Anwar Muhammad Foundation (AMF) hadir untuk menjadi mitra dari bisnis segala sektor yang ingin menjunjung konsep berkelanjutan dalam aktivitasnya. Klien-klien AMF mencakup perusahaan ataupun proyek konstruksi, energi, hingga pertambangan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan berpotensi memberikan dampak kepada masyarakat ataupun lingkungan. Oleh karena itu, AMF dihadirkan untuk bisa menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan.

Author