Skip to content

Keanekaragaman Hayati Selaras dengan Keberlanjutan

Anwar Muhammad Foundation – Tanggal 22 Mei merupakan tanggal diperingatinya Hari Keanekaragaman Hayati. Selebrasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian keanekaragaman hayati. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Membangun Masa Depan Bersama untuk Semua Kehidupan”. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa keberlanjutan kehidupan umat manusia ditentukan oleh kelestarian keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman Hayati dalam Berbagai Fungsi Ekosistem

(sumber foto: Unsplash)

Keanekaragaman hayati merupakan bagian dari ekosistem. Hewan dan tumbuhan yang beragam memiliki terdapat peran-peran yang berbeda. Tumbuhan merupakan produsen dalam ekosistem dan hewan adalah konsumen. Ada yang berperan sebagai predator dan mangsa. Ada yang berhubungan dengan saling menguntungkan, ada pula yang bahkan saling merugikan. Masing-masing hewan dan tumbuhan memiliki kontribusi masing-masing dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Perbedaan peran inilah yang menjadikan keanekaragaman hayati sangat penting bagi keberlangsungan dinamika ekosistem. Kepunahan spesies tertentu akan dapat berdampak pada kelangsungan hidup spesies lain. Maka dari itu, penting bagi kita untuk dapat mempertahankan keanekaragaman hayati.

Baca Juga: Menghadapi Risiko ESG dengan Kalkulasi dan Analisis

Dalam kesehariannya, manusia selalu memanen manfaat yang dihasilkan dari ekosistem yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati. Terdapat beberapa fungsi ekosistem. Fungsi pertama yaitu fungsi penyediaan dimana ekosistem menawarkan material atau energi yang bisa manusia gunakan, seperti air, makanan, atau obat.

Fungsi penyediaan ini juga berpengaruh terhadap aspek ekonomi dan sosial manusia. Manusia memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk memenuhi kebutuhan pribadinya secara langsung maupun dengan mengkomersialisasi produk alam. Masyarakat pun terhindar dari pengangguran.

Fungsi lain dari ekosistem adalah fungsi pendukung yang berarti dapat menyokong proses alami dan juga kebutuhan manusia. Contoh dari fungsi ini yaitu bagaimana hewan tertentu membantu penyerbukan atau penyuburan tanah. Aspek ekonomi dan sosial pun tidak ketinggalan dalam fungsi ekosistem ini, terlebih bagi manusia yang bekerja di bidang pertanian atau perkebunan.

Baca Juga: Peran Regulasi dan Kebijakan dalam Ekonomi Sirkular

Selanjutnya adalah fungsi pengaturan. Hal ini berarti keanekaragaman hayati dalam ekosistem mengatur kondisi lingkungan. Contoh dari fungsi ini yaitu tanaman yang menyerap emisi karbon sehingga mengontrol iklim serta upaya pemurnian air secara alami. Yang tidak kalah penting, keanekaragaman hayati juga berfungsi secara rekreasional dan kultural, terlebih bagi Indonesia. Masih banyak masyarakat adat tradisional yang menjadikan hutan beserta keanekaragaman hayati di dalamnya sebagai hal yang sakral.

Hubungan SDGs dan Aichi Biodiversity Targets

(sumber foto: cbd.int)

Dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, terdapat 17 tujuan yang disusun oleh PBB (Persatuan Bangsa-bangsa). Dalam menjaga keanekaragaman hayati pun, ternyata terdapat target yang didesain oleh Convention on Biological Diversity (CBD). Terdapat 20 target yang telah ditetapkan.

Target-target ini mencakup strategi menyebarkan kesadaran isu keanekaragaman hayati di masyarakat dan mengurangi tekanan pada keanekaragaman hayati. Strategi ini juga berusaha mempromosikan penggunaan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Terdapat pula tergat yang berhubungan dengan peningkatan kualitas keanekaragaman hayati dengan menjaga keanekaragaman ekosistem, spesies, dan genetik.

Baca Juga: Supply Minyak Goreng Mencukupi, Lalu Mengapa Harga-nya Naik?

Strategi lain dalam Aichi Biodiversity Targets adalah meningkatkan manfaat yang didapatkan dari fungsi ekosistem. Selain itu, terdapat target yang bertujuan untuk meningkatkan implementasi manusia dalam sektor keanekaragaman hayati dengan keikutsertaan, manajemen, serta pembangunan kapasitas.

Target-target ini berhubungan erat dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Sebagai contoh, tujuan SDG nomor 12 tentang “Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan” berhubungan dengan Aichi Biodiversity Targets. Beberapa target yang berhubungan dengan SDG tersebut adalah target nomor 1 tentang peningkatan kesadaran akan keanekaragaman hayati. Target nomor 4 juga memiliki konsep yang sama mengenai produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Target 6 dan 7 pun berhubungan dengan SDG 12 yaitu tentang pengelolaan sumber daya perairan, pertanian serta kehutanan yang berkelanjutan.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keanekaragaman hayati menaruh peran penting dalam pembangunan berkelanjutan. Menjaga keanekaragaman hayati berarti membantu mewujudkan keberlanjutan lingkungan. Hal ini berarti bahwa keuntungan yang didapat tidak hanya pada aspek alam, melainkan juga aspek ekonomi dan sosial. Ketiga aspek keberlanjutan pun dapat dikelola dengan baik dengan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.

Author