Skip to content

Pertanian yang Menghijaukan Perekonomian Indonesia

Pertanian yang Menghijaukan Perekonomian Indonesia

Indonesia merupakan negara yang perekonomiannya banyak didukung oleh kekayaan sumber daya alam. Energi, tambang, kehutanan, serta pertanian merupakan beberapa komoditas yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sayangnya, peningkatan perekonomian di Indonesia tidak selalu diiringi dengan pengentasan masalah sosial dan lingkungan. Sumber daya alam seringkali terancam habis akibat digunakan untuk mendukung perekonomian.

Melihat hal ini, di tahun 2021, Anwar Muhammad Foundation (AMF) bergabung dalam Koalisi Generasi Hijau. Koalisi ini memiliki keresahan terkait penguatan green economy di Indonesia. Terdapat sejumlah aktivis, tokoh intelektual, serta pengusaha yang tergabung dalam Koalisi Generasi Hijau. Mereka berusaha untuk menumbuhkan perekonomian yang tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.

Sejatinya, terdapat beberapa sektor terdepan dalam mewujudkan green economy. Sektor-sektor tersebut yaitu energi baru terbarukan, bangunan hijau, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, investasi hijau, dan penggunaan lahan. Keenam sektor ini tidak bisa mewujudkan green economy sendiri. Dibutuhkan upaya dalam seluruh sektor agar pertumbuhan ekonomi hijau bisa terwujud.

 

Kontribusi Lingkungan Antara Pertanian dan Green Economy

Pertanian termasuk dalam sektor penggunaan lahan yang menjadi salah satu penentu perwujudan green economy. Agar pertanian bisa berperan dalam mewujudkan green economy, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah dengan membudidayakan tanaman secara organik. Penggunaan pupuk yang bisa mencemari lingkungan bisa dihindari. Pembuangan limbah pertanian bukan lagi masalah karena dilakukan pengomposan yang bisa menyuburkan tanah. Selain itu, aspek distribusi dan transportasi pun juga diperhatikan. Sebisa mungkin digunakan transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Organic Agriculture is The New Black (amf.or.id)

Selain budidaya tanaman organik, sektor pertanian juga bisa melakukan implementasi urban farming. Urban farming merupakan upaya untuk berkebun atau bertani di daerah perkotaan. Biasanya dilakukan di rumah masing-masing individu atau di kawasan publik sebuah permukiman. Dengan adanya urban farming, masyarakat tidak hanya mendapatkan produk pertanian dengan lebih murah. Masyarakat juga bisa mengurangi emisi GRK karena tidak perlu transportasi dalam mengakses produk pertanian yang diinginkan. 

Adanya pasar tradisional atau farmers markets juga bisa mewujudkan green economy di sektor pertanian. Masyarakat bisa memiliki akses yang mudah untuk menjangkau produk pertanian lokal. Harga yang murah bisa menjadi alasan masyarakat tertarik berbelanja di farmers markets. Tidak hanya itu, pasar tradisional yang menjual produk pertanian lokal bisa meminimalisir emisi GRK karena tidak membutuhkan proses transportasi yang masif.

Pertanian yang bisa berkontribusi secara positif bagi green economy dengan berusaha untuk menjaga tanah sebagai penyimpan karbon. Hal ini bisa dilakukan dengan metode membajak tanpa traktor yang bisa merusak struktur tanah dan melepaskan karbon ke atmosfer. Selain itu, pengomposan juga bisa dijadikan opsi untuk menguatkan tanah sebagai penyimpan gas karbon.

Pertanian yang Menghijaukan Perekonomian Indonesia1
Sumber: Free Photo | Medium shot of agronomists taking a picture of strawberry with digital tablet (freepik.com)

Kontribusi Ekonomi Antara Pertanian dan Green Economy

Peran pertanian dalam perekonomian tentu tidak menjadi pertanyaan lagi. Terciptanya lapangan pekerjaan di berbagai proses pertanian dapat membantu menyejahterakan masyarakat. Green Economy dalam pertanian bisa menyediakan berbagai green job bagi masyarakat. Pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, serta perkembangan daerah tertinggal bisa diwujudkan. Hal ini akan berpengaruh pada peningkatan perekonomian masyarakat. Mulai dari buruh tani, pengolah produk tani, distributor produk, hingga pengelolaan limbah pertanian, semua bisa diisi oleh masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. 

Tidak hanya itu, pengembangan kualitas SDM pertanian agar semakin mandiri juga akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan, pembangunan koperasi tani, pengembangan kapasitas pengurus koperasi, serta pendampingan yang intensif. Upaya ini bisa menjadi stimulus bagi masyarakat untuk bisa mengembangkan pertanian. 

Label “hijau” pada produk pertanian yang benar-benar menerapkan konsep green economy juga memiliki daya saing tersendiri di pasaran. Dengan banyaknya masyarakat yang mulai sadar akan isu lingkungan, hal ini akan dapat menguntungkan pertanian dalam proses pemasaran.

Pertanian yang Menghijaukan Perekonomian Indonesia2
Sumber: Free Photo | Coin bitcoin and a jar with coins (freepik.com)

 

Menanti Perwujudan Green Economy 2022

Ekonomi Hijau digadang-gadang dapat diwujudkan di tahun 2022. Hal ini karena tahun 2022 merupakan waktu kebangkitan dan pemulihan perekonomian berbagai negara setelah pandemi covid-19. Meskipun belum reda sepenuhnya, tapi bersiap-siap jauh hari adalah hal yang lebih baik.  

Koalisi Generasi Hijau menuliskan surat terbuka untuk Presiden Jokowi di tahun 2021. Salah satu harapan yang disampaikan kepada Jokowi adalah harapan diberikannya green stimulus kepada sektor pertanian. Stimulus yang diharapkan berupa Program Peremajaan Perkebunan Rakyat dengan Padat Karya Tunai dan Pengembangan Korporasi Petani. Balasan surat ini tentu dinantikan kita semua. Besar harapan masyarakat Indonesia agar perekonomian bisa maju tanpa mengesampingkan kualitas lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita.

 

Sumber:

FAO. (2011). 1 (fao.org)

Steven, Candice. 48289829.pdf (oecd.org)

 

 

 

Author