Skip to content

Organic Agriculture is The New Black

Pertanian organik merupakan sebuah tren yang saat ini banyak dilakukan oleh petani. Pertanian organik sejatinya merupakan upaya untuk mempertimbangkan potensi lingkungan dan dampak sosial dalam melakukan kegiatan pertanian. Hal ini dilakukan dengan menghindari input dari bahan kimia atau sintetis dalam prosesnya. Input yang dimaksud mencakup pestisida, pupuk kimia, obat-obatan, serta GMO (genetically modified seed).

Saat ini masyarakat tengah menggandrungi produk pertanian organik. Produk organik dianggap menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan dengan produk yang dihasilkan dari pertanian non organik. Lebih jauh, terdapat beberapa alasan mengapa pertanian atau perkebunan organik lebih menjanjikan.

Pertanian Organik dan Lingkungan

Dari aspek lingkungan, pertanian organik berusaha untuk menghasilkan produk dengan tetap menjaga stabilitas ekologi. Pertanian organik berusaha untuk mempertahankan kesuburan tanah dan menanggulangi hama tanpa adanya campur tangan bahan kimia. Dalam menjaga tanah, petani dapat menanam tanaman penutup tanah yang memang berfungsi untuk melindungi tanah dari kerusakan. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga merupakan upaya menjaga kesuburan tanpa merusak ekosistem tanah.

Pertanian organik juga memberikan keunggulan dalam aspek air. Penggunaan pupuk buatan seringkali menghanyutkan pupuk pada runoff irigasi. Hal ini akan memicu terjadinya eutrofikasi, yaitu terkandungnya nutrisi dan bahan organik dalam air yang berlebihan. Fenomena ini akan menyuburkan tanaman air yang dapat mendesak organisme lain, seperti ikan.

Selain itu, dalam aspek yang lebih luas, praktik pertanian organik dapat berperan dalam mencegah krisis iklim. Hal ini disebabkan oleh perannya dalam menjaga kualitas tanah yang bisa menyerap karbon di atmosfer. Upaya pengomposan yang sering dilakukan oleh pertanian organik juga mencegah dihasilkannya gas metana ke udara bebas.

Pertanian Organik dan Kesehatan

Selain pada aspek lingkungan, pertanian organik juga unggul dalam aspek kesehatan. Kandungan bahan kimia pada pupuk sintetis dapat menimbulkan risiko pada manusia dan hewan. Riset menunjukkan bahwa konsumen produk pertanian organik lebih aktif secara fisik dalam kesehariannya. Selain itu, mereka juga memiliki risiko kematian yang lebih rendah ataupun lebih terhindar dari penyakit kronis. Penyakit-penyakit tersebut di antaranya hipertensi ataupun gangguan kardiovaskuler lainnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi produk organik jarang memiliki alergi.

Pertanian non organik menggunakan pestisida untuk mencegah terserangnya tanaman oleh hama. Pestisida mengandung bahan kimia yang bisa menjadi residu di alam bebas. Apabila hewan mengonsumsi tanaman yang mengandung residu tersebut, biomagnifikasi dapat terjadi. Biomagnifikasi adalah akumulasi zat yang terkandung dalam tubuh makhluk hidup melalui rantai makanan.

Sumber foto : Pasar Produk Pertanian Organik

Baca Juga : Pentingnya Mempertimbangkan Project Affected People

Mengapa Produk Organik Mahal ?

Meskipun unggul dalam banyak hal, banyak masyarakat yang belum beralih ke produk organik. Hal ini karena harganya yang tinggi. Produk pertanian organik memang memiliki harga di atas produk yang berasal dari pertanian biasa. Produk organik lebih sedikit dibandingkan permintaan pasar. Selain itu, perawatan yang diberikan kepada tanaman organik memang lebih kompleks. Biaya pemasaran dan distribusi produk organik biasanya dianggap tidak efisien terutama jika produk relatif sedikit.

Sumber foto : Kegiatan Proses Pembuatan Kompos untuk Perkebunan Kopi Percontohan di Sekitar Area Demplot

AMF Mendukung Pertanian Organik

Budidaya tanaman organik merupakan hal yang sangat didukung oleh Anwar Muhammad Foundation (AMF). Upaya ini dilakukan dalam implementasi LIP SERD (Supreme Energy Rantau Dedap). Pada pekan kedua bulan Desember 2021, dalam LIP SERD dilakukan pemeliharaan demplot (demonstration plot atau lahan percontohan) kopi organik. Dilakukan pembuatan pupuk dari kotoran kambing. Upaya ini tentu akan mengurangi pupuk sintetis yang memiliki risiko terhadap lingkungan yang lebih besar. Tidak hanya itu, dilakukan juga perawatan pohon kopi dengan pupuk kompos pada perkebunan percontohan di sekitar area demplot.

AMF percaya bahwa pertanian atau perkebunan organik bisa berdaya saing di pasaran. Masyarakat binaan AMF akan sangat terbantu dengan tren tanaman organik yang memungkinkan tingginya hasil penjualan produk. Namun, selain kesejahteraan masyarakat, yang terpenting ialah dampak produk organik terhadap lingkungan dan kesehatan.

Author