Skip to content

Pentingnya Pelibatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL

Anwar Muhammad Foundation – dipercaya mengemban amanah sebagai konsultan salah satu proyek strategis di Indonesia. Proyek tersebut adalah Surabaya Regional Railway Line (SRRL) yang menawarkan alternatif moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.

Area Metropolitan Surabaya ditaksir akan semakin padat dan bermobilisasi tinggi. Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Maka dari itu, diperlukan suatu moda transportasi yang dapat memfasilitasi pergerakan masyarakat sehingga masyarakat dapat berkegiatan dengan produktif dan semakin sejahtera.

Mengapa Perlu Diselenggarakan Konsultasi Publik?

Pada 30 Juni dan 1 Juli 2022 dilaksanakan konsultasi publik perihal penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) SRRL. Proyek SRRL, berdasarkan regulasi yang ada, memiliki kewajiban untuk menyusun AMDAL sebagai syarat dilakukannya pembangunan. AMDAL merupakan dokumen yang menganalisis dampak-dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh pembangunan suatu proyek. Dokumen ini penting untuk disusun, sehingga dampak yang teridentifikasi dapat diperhitungkan upaya pengelolaan dan pemantauannya.

Sumber: Dokumen AMF

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021, dalam penyusunan AMDAL, masyarakat yang terdampak proyek harus dilibatkan. Salah satu media pelibatan masyarakat adalah konsultasi publik. Konsultasi publik merupakan sarana penyampaian informasi dan komunikasi terkait proyek dengan masyarakat. Konsultasi publik juga merupakan upaya menjamin transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat.

Konsultasi publik dilakukan di dua lokasi, yaitu Hotel Neo+, Kabupaten Sidoarjo dan Hotel Grand Darmo Suite, Kota Surabaya. Acara ini dilakukan di lokasi yang berbeda untuk memfasilitasi masyarakat yang terkena dampak proyek di masing-masing lokasi.  Keduanya memiliki substansi acara yang sama. Konsultasi publik dilakukan di masing-masing wilayah proyek SRRL agar masyarakat yang terkena dampak proyek dapat mengakses lokasi konsultasi publik dengan lebih mudah.

Baca Juga : Covid-19 Naik, Vaksin Booster Menjadi Syarat Baru Beraktivitas

Melalui konsultasi publik, masyarakat dapat mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan. Nantinya, pemrakarsa kegiatan akan mempertimbangkan masukan-masukan tersebut dalam penyusunan AMDAL. Konsultasi publik juga dapat menciptakan suasana kemitraan yang setara antara semua pihak yang berkepentingan.

Masyarakat Berperan Aktif dalam Konsultasi Publik

Pelaksanaan konsultasi publik proyek SRRL berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana masyarakat aktif dalam memberikan tanggapan serta masukan kepada pemrakarsa dan tim penyusun AMDAL. Apa yang disampaikan oleh masyarakat bersifat spesifik terhadap daerah masing-masing. Hal ini akan memudahkan analisis yang akan dilakukan oleh tim penyusun AMDAL nantinya.

Sumber: Dokumen AMF

Kekhawatiran masyarakat akan proyek SRRL banyak berkaitan dengan kebisingan, keselamatan, dan kemacetan. Isu-isu tersebut akan dianalisis lebih lanjut dan lebih jauh dikoordinasikan secara lintas sektor, sehingga kekhawatiran yang dirasakan masyarakat dapat teratasi.

 Baca Juga :  Meninjau Potensi Pertanian Berkelanjutan di Indonesia

Selain berdiskusi mengenai dampak yang dirasakan oleh masyarakat, pada konsultasi publik juga dilakukan penunjukan perwakilan masyarakat. Perwakilan-perwakilan tersebut akan menjadi pihak yang lebih dilibatkan secara aktif dalam penyusunan AMDAL. Mereka akan menjadi jembatan antara pemrakarsa dan penyusun AMDAL dengan masyarakat terkena dampak proyek. Hingga proyek terwujud, pemrakarsa dan masyarakat akan dapat menjalin forum komunikasi dengan baik karena adanya perwakilan masyarakat ini.

 

 

Author