Anwar Muhammad Foundation – Menyambut Ramadhan, bersedekah merupakan salah satu amalan utama yang ditingkatkan. Selama Ramadhan, banyak kesempatan-kesempatan bersedekah yang datang. Contoh yang paling sederhana adalah dengan memberi makan orang yang berpuasa di waktu berbuka. Tidak hanya itu, setiap kebaikan akan dilipatgandakan ganjarannya. Hal ini lebih menjadikan umat muslim berlomba-lomba melakukan sedekah.
Potensi Sedekah Indonesia
(sumber foto: pexels.com)
Sejatinya terdapat berbagai komponen donasi dalam islam. Terdapat zakat yang merupakan sejumlah harta yang wajib disalurkan kepada golongan yang berhak menerima (mustahik). Terdapat pula shadaqah yang berarti pemberian harta kepada orang-orang yang membutuhkan, namun berbeda dengan zakat karena shadaqah tidak wajib. Terdapat juga infaq yang berarti mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu dan memiliki arti yang lebih luas. Namun, upaya umat muslim untuk memberikan harta kepada orang yang membutuhkan disebut oleh banyak orang disebut dengan sedekah.
Baca Juga: Menyambut Mudik 2022: Bagaimana Dampak Ekonomi dan Sosialnya?
Berdasarkan World Giving Index (2019), Indonesia merupakan negara paling dermawan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 8 dari 10 orang Indonesia melakukan donasi. Selain itu, Indonesia memiliki lebih dari 50.000 ha tanah wakaf. Wakaf merupakan suatu upaya menjadikan harta seseorang atau suatu organisasi untuk kepentingan masyarakat secara legal. Hal ini berarti bahwa terdapat banyak lahan yang dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
Indonesia juga memiliki lembaga amil zakat lebih dari 600 lembaga. Hal ini berarti penyaluran zakat ataupun sedekah dapat dilakukan lebih merata. Potensi zakat nasional mencapai Rp233 triliun setiap tahunnya. Namun sayangnya, zakat yang mampu dihimpun hanya Rp14 triliun di tahun 2021. Potensi wakaf pun besar, yaitu Rp180 triliun per tahun. Namun, wakaf yang terkumpul masih sebatas Rp850 miliar.
Sedekah dan Sustainable Development Goals
(sumber foto: pexels.com)
Organisasi keagamaan, terutama islam, memiliki cara untuk bisa berpartisipasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Hal ini berhubungan dengan bagaimana sedekah para umat muslim dikumpulkan. Zakat, infaq, dan shadaqah akan disalurkan ke program-program yang mendukung perwujudan SDGs.
Target-target pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan dengan berbagai penyaluran dana sedekah. Target 1 yaitu Menghapus Kemiskinan akan dibantu dengan program bantuan modal usaha kepada para mustahik. Program pertanian di tanah wakaf dapat mewujudkan target ke-2 yaitu Mengakhiri Kelaparan. Target SDGs ke-3 yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat dapat diwujudkan dengan klinik kesehatan gratis. Pendidikan Bermutu pun bisa tercapai dengan program sekolah gratis ataupun beasiswa hasil sedekah.
Baca Juga: Dampak Dari Isu Kenaikan Bahan Bakar Pertamax
Islam yang menjunjung tinggi perempuan dan ingin mewujudkan target SDGs ke-5 mendukung dengan program pemberdayaan ibu dan janda. Pemberdayaan dilakukan secara ekonomi maupun spiritual. Target ke-6 yaitu Akses Air Bersih dan Sanitasi dibantu diwujudkan dengan pengadaan sumur bersih dan jamban mustahik. Salah satu program lembaga amil zakat juga berupa pengadaan pembangkit listrik EBT yang mewujudkan target ke-7.
Pembentukan kelompok usaha mustahik dan pemberdayaan masyarakat dapat mewujudkan target SDGs ke-8. Pada tujuan ke-9, sedekah ditransformasi menjadi program pelatihan dan dukungan inovasi pemasaran usaha mustahik. Kemudian, untuk mewujudkan Mengurangi Ketimpangan, lembaga amil zakat menyalurkan dananya dengan menyediakan rumah layak huni serta Kampung Zakat. Selanjutnya, untuk target ke-11, dana sedekah bisa disalurkan untuk membangun rumah hunian korban bencana.
Baca Juga: PLTS Terapung: Terombang-ambing Demi Energi Terbarukan
Target ke-12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab diwujudkan dengan program lingkungan seperti menanam pohon. Program tanggap bencana juga ditujukan untuk memitigasi dampak bencana akibat perubahan iklim. Target SGDs ke-14, Menjaga Ekosistem Laut, diwujudkan dengan adanya pemberdayaan nelayan sehingga penangkapan ikan dilakukan lebih berkelanjutan.
Untuk keberlanjutan ekosistem darat pada tujuan nomor 15, program pemberdayaan madu dan pohon bagi dhuafa juga dilakukan. Demi mewujudkan Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat, terdapat program advokasi bantuan hukum bagi kaum dhuafa. Terakhir, untuk target nomor 17, terdapat World Zakat Forum yang menggambarkan koordinasi dan kolaborasi badan amil zakat secara internasional.