Skip to content

Mewujudkan Ekonomi Hijau dalam Keberagaman Warga

Merangkul Keberagaman Warga dalam Mewujudkan Ekonomi Hijau

Anwar Muhammad Foundation – Indonesia merupakan negara demokrasi. Secara sederhana, demokrasi berarti dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini berarti bahwa segala keputusan kenegaraan sejatinya merupakan suara rakyat yang penerapannya diharapkan menguntungkan rakyat juga. Atas dasar itu, perwujudan suatu sistem, salah satunya sistem ekonomi hijau, memerlukan partisipasi masyarakat di dalamnya.

Keterlibatan masyarakat sipil merupakan salah satu komponen penting dalam penerapan ekonomi hijau di Indonesia. Hal ini dikarenakan sistem perekonomian yang baik akan menguntungkan masyarakat secara sosial dan ekonomi. Maka dari itu, masyarakat perlu mengambil bagian dalam perwujudan ekonomi hijau.

Melibatkan seluruh masyarakat Indonesia dalam setiap proses perwujudan ekonomi hijau merupakan hal yang mustahil dilakukan. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak dan memiliki keberagaman yang kompleks. Untuk itu, perlu didirikan organisasi masyarakat agar dapat menjadi perwakilan masyarakat Indonesia yang beragam.

Ekonomi Hijau Mendesain Majelis Warga yang Inklusif

(sumber foto: pexels.com)

Citizens’ Assembly atau Majelis Warga merupakan suatu perkumpulan warga yang masing-masing mewakili golongan tertentu untuk membahas masalah penting. Membentuk Majelis Warga yang sempurna bukan perkara mudah, terlebih bagi Indonesia yang terdiri atas masyarakat yang berbeda latar belakang.

Salah satu hal yang mendasar dalam pendirian Majelis Warga adalah proses seleksi anggotanya. Penentuan kriteria anggota yang tepat merupakan kunci. Dengan adanya kriteria yang jelas dan tepat, proses pemilihan anggota Majelis Warga akan lebih mudah dilakukan. Poin penting dari kriteria seleksi Majelis Warga adalah adanya inklusivitas dan tujuan pemberdayaan serta inovasi.

Baca Juga: Mewujudkan Ekonomi Hijau Melalui Pendekatan Kebijakan

Majelis Warga harus memastikan anggotanya terlibat secara penuh dalam kondisi adil dan setara. Selain itu, seharusnya terdapat intensi untuk memberdayakan anggota Majelis Warga. Hal ini bisa dilakukan dengan sesederhana bertukar pikiran dan bermusyawarah hingga mufakat. Dengan begitu, kualitas anggota Majelis Warga semakin meningkat.

Baca Juga: “Floatovoltaic”: Siap Berinvestasi Pada Energi Bayu Terapung

Inovasi yang demokratis juga dapat diupayakan. Hal ini dapat mengatasi polarisasi yang terjadi dalam majelis. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan empati satu sama lain sembari mengembangkan gagasan yang baru. Untuk mendukung hal ini, kepentingan individu perlu dihindari. Majelis Warga harus menghindari bias, partisan, dan ketergantungan terhadap pihak tertentu. Hal ini agar suara mereka bersifat independen dan merepresentasikan warga semata.

Baca Juga: Persiapan Dan Peran Publik Dalam Perhelatan Urban 20 Jakarta

Menghasilkan Pertimbangan yang Tepat

Perwujudan ekonomi hijau sangat mengandalkan sistem perekonomian, ekologi, dan juga pemanfaatan teknologi. Namun, hal yang lebih penting adalah forum untuk mempertimbangkan keputusan. Forum ini dapat menciptakan kondisi belajar, berdialog, dan saling berbagi. Selain keputusan terkait ekonomi hijau yang merepresentasikan keberagaman masyarakat di Indonesia, kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam prosesnya pun dapat meningkat.

Author