Skip to content

Masalah dan Sumber Daya: Kunci Pemberdayaan Masyarakat

Anwar Muhammad Foundation –Anwar Muhammad Foundation (AMF) sedang mengemban amanah untuk membersamai project affected people (PAP) proyek Supreme Energy Rantau Dedap (SERD). AMF mengawal potensi dampak buruk yang dihasilkan oleh proyek agar tidak merugikan masyarakat. Selain itu, AMD juga melakukan program pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga : Kemitraan Parlemen Kuat, Penanganan Perubahan Iklim Giat 

Pemberdayaan Masyarakat Didasari Sumber Daya dan Masalah yang Ada

Menentukan program pemberdayaan yang tepat membutuhkan proses yang komprehensif. Identifikasi masalah dapat menjadi upaya kunci dalam menentukan solusi yang diwujudkan dengan program pemberdayaan. Ketersediaan sumber daya juga menjadi pertimbangan yang penting. Tanpa sumber daya yang memadai, program pemberdayaan yang didesain sedemikian rupa akan sulit mencapai tujuan yang diharapkan.

Baca Juga : Menyambut Indonesia Menjadi Ladang Investasi Berkelanjutan

Sumatera merupakan salah satu daerah yang terkenal akan kopinya. Daerah Rantau Dedap, Sumatera Selatan, popular akan kopinya yang khas. Kopi merupakan komoditas yang memiliki potensi perekonomian tinggi. Mayoritas PAP yang disupervisi oleh AMF merupakan petani kopi. Sayangnya, masyarakat masih kesulitan dalam mengelola kopi yang mereka tanam untuk menjadi produk jadi yang bernilai tinggi. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat yang ditawarkan oleh AMF adalah pendampingan pengelolaan tanaman kopi.

Sumber: Dokumen AMF

AMF Melakukan Kunjungan Lapangan ke PAP SERD

Pada Juli 2022, AMF melakukan site visit ke desa Segamit dan Tunggul Bute, salah satu desa tempat pemberdayaan masyarakat dilakukan. Meskipun potensi keuntungan petani kopi besar seiring dengan berkembangnya pasar kopi di Indonesia, para petani masih kesulitan dalam memasarkan produknya. Berdasarkan testimoni yang disampaikan salah satu PAP, tidak jarang petani merugi akibat kopi yang terkumpul banyak tidak kunjung terjual. Hal ini mengakibatkan kualitas kopi menurun.

Baca Juga : 7 Manfaat Sebagai Presidensi G20 Bagi Indonesia dan Dunia 

Dalam kunjungannya, AMF menyelenggarakan pelatihan KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang terdiri dari 5 kelompok tani binaan. AMF memberikan pelatihan yang nantinya akan memudahkan para kelompok tani mulai dari pemetikan kopi hingga jatuh di tangan pembeli. Pelatihan ini secara antusias dihadiri oleh 17 PAP.

Menindaklanjuti hasil pelatihan, diklasifikan KUBE berdasarkan tugas masing-masing. KUBE A bertugas untuk mengumpulkan ceri merah. KUBE B yang akan melakukan pengolahan dari hasil kopi yang sudah dikumpulkan. Sistem ini diharapkan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan pengolahan biji kopi sehingga memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen di pasar.

Sumber: Dokumen AMF

Author