Skip to content

Manajemen Adaptif sebagai Alat Pengelolaan Dampak Kumulatif

Anwar Muhammad Foundation – Penilaian dampak kumulatif atau Cumulative Impact Assessment (CIA) merupakan salah satu asesmen sebelum pelaksanaan suatu proyek di suatu wilayah. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan akumulasi dampak yang dihasilkan dari proyek masa lalu, masa kini, dan masa depan. Hasil dari CIA dapat memberikan gambaran sejauh mana langkah pengelolaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan suatu proyek.

Manajemen Adaptif: Pendekatan Pengelolaan Dampak Kumulatif

(Sumber Foto:Pexels.com)

Banyak ahli sepakat bahwa manajemen adaptif merupakan salah satu pendekatan yang sistematis dalam meningkatkan pengelolaan hasil CIA. Manajemen adaptif merujuk pada pendekatan yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan kondisi dampak kumulatif akibat kegiatan manusia. Manajemen adaptif mencoba menggabungkan tujuan dan pilihan pengelolaan untuk mendorong pengambilan keputusan secara sistematis serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan.

Baca Juga: Peran Stakeholder dalam Penilaian Dampak Kumulatif, Apa Pentingnya?

Manajemen adaptif lebih dari sekadar proses adaptasi. Manajemen adaptif berguna untuk mengurangi ketidakpastian dari dampak kumulatif yang timbul dari proyek. Selain itu, pendekatan ini juga dapat memberikan informasi yang utuh sebagai dasar dalam pengambilan keputusan sehingga dapat meminimalkan dampak kumulatif.

Fase Manajemen Adaptif

Manajemen adaptif dapat menjadi alat dalam pengelolaan dampak kumulatif. Terdapat 2 fase manajemen adaptif sebagai kerangka operasional untuk melakukan pengelolaan dampak kumulatif. Fase pertama disebut sebagai Fase Persiapan yang terdiri dari lima elemen struktural sebagai berikut.

1. Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Elemen ini bertujuan untuk memastikan komitmen dari pemangku kepentingan dalam mengelola proyek secara adaptif.

2. Objektif

Identifikasi tujuan pengelolaan dampak kumulatif harus jelas, terukur, dan disepakati. Hal ini penting karena akan memandu proses pengambilan keputusan dan mengevaluasi efektivitas manajemen dari waktu ke waktu.

3. Tindakan Manajemen

Tindakan manajemen untuk pengambilan keputusan harus diidentifikasi. Tindakan manajemen merujuk pada langkah-langkah konkret yang diambil untuk mengelola atau mengurangi dampak yang teridentifikasi dalam fase persiapan. Elemen ini melibatkan implementasi strategi, kebijakan, atau langkah operasional yang bertujuan untuk mengatasi dampak.

4. Model

Elemen ini mencirikan berbagai gagasan (hipotesis) tentang cara kerja sistem yang akan dijalankan dalam mengelola dampak kumulatif.

5. Rencana Pemantauan

Rencana pemantauan dirancang untuk melacak status sumber daya dan atribut sumber daya utama lainnya dalam pengelolaan dampak.

Fase Persiapan akan memudahkan berbagai pihak, terutama pemrakarsa proyek, dalam proses pengelolaan dampak kumulatif. Fase ini juga dijadikan sebagai alat untuk memudahkan arah dan pengendalian sumber daya berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan dampak kumulatif. Dengan begitu, pengelolaan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah disepakati.

Baca Juga: PENILAIAN DAN PENGELOLAAN EFEK KUMULATIF

Fase kedua disebut dengan Fase Iteratif. Fase ini merupakan proses untuk menyempurnakan dan meningkatkan kualitas dalam pengelolaan proyek. Fase Iteratif mempertimbangkan berbagai komponen bernilai atau valued components (VCs). VCs merupakan elemen yang dianggap penting atau berharga dalam suatu sistem lingkungan atau sosial. VCs umumnya memiliki nilai ekologi, sosial, ekonomi, budaya, atau lainnya yang signifikan bagi masyarakat atau lingkungan yang terkena dampak. 

Terdapat tiga langkah implementasi Fase Iteratif

(Sumber Foto: Unsplash)

1. Pengambilan keputusan 

Keputusan mengenai tindakan mengelola dampak harus berdasarkan tujuan pengelolaan. Keputusan patut mempertimbangkan ketersediaan dan kondisi sumber daya serta tingkat pemahaman sumber daya manusia.

2. Pemantauan tindak lanjut

Setelah upaya pengelolaan ditetapkan, pemantauan harus dilakukan. Pemantauan bertujuan untuk melacak dampak kumulatif serta mengetahui respon pemangku kepentingan terhadap pengelolaan yang sudah dilakukan.

3. Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang dinamika sumber daya. Langkah penilaian mencoba membandingkan perubahan yang terjadi setelah pelaksanaan pengelolaan dampak kumulatif  dilakukan.

Setelah Fase Iteratif dilakukan, proses pengelolaan dampak kumulatif menjadi lebih sistematis dan terukur. Fase ini memudahkan pemangku kepentingan dalam memantau dan menilai proses pengelolaan. Selain itu, Fase Iteratif juga akan mendorong adanya keterbukaan antar berbagai pemangku kepentingan dalam mengelola dampak penting.

Manajemen Adaptif, Solutif untuk Dampak Kumulatif

Manajemen adaptif dapat menjadi solusi atas dampak kumulatif. Proses pengelolaan dampak dapat berjalan dengan baik sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan juga dapat memastikan pengelolaan dampak berjalan komprehensif. Hal ini akan mendorong penguatan hubungan pemangku kepentingan proyek. Proses pemantauan dampak pun akan menjadi lebih baik karena terdapat  sistem kontrol dari beragam perspektif.

 

Author