Skip to content

Peran Stakeholder dalam Penilaian Dampak Kumulatif, Apa Pentingnya?

Anwar Muhammad Foundation – Penilaian dampak kumulatif atau cumulative impact assessment (CIA) merupakan penilaian menyeluruh dampak-dampak yang dapat terakumulasi dari aktivitas manusia terhadap lingkungan. Dampak-dampak ini mencakup yang dihasilkan oleh aktivitas di masa lalu, sekarang, ataupun di masa depan. Dalam kerangka operasional, CIA memiliki persyaratan yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses penilaian. Syarat pertama CIA yakni melakukan identifikasi valued components (VCs) atau komponen bernilai yang dipengaruhi oleh proyek yang diusulkan pada tahap pelingkupan.

Identifikasi VCs dalam CIA Mempertimbangkan Banyak Aspek

(Sumber Foto: Pexels.com)

VCs dapat dikatakan sebagai komponen alam maupun manusia yang dianggap penting oleh semua pemangku kepentingan dalam proyek. Ketetapan VCs harus berdasarkan pandangan dari masyarakat, masyarakat adat, ilmuwan, dan pakar teknis lainnya, serta lembaga pemerintah. British Columbia Environmental Assessment Office menjelaskan bahwa VCs harus memiliki nilai ilmiah, ekologi, ekonomi, sosial, budaya, arkeologi, sejarah, atau kepentingan lainnya.

Baca Juga: Penilaian Dampak Kumulatif, Bagaimana Perkembangannya?

Proses identifikasi dan penentuan VCs dalam CIA banyak dipengaruhi oleh perubahan proyek, baik desain maupun aktivitas. Secara garis besar, beberapa pertimbangan yang sering dijadikan patokan yakni pengaruh dari proyek lain, batas ruang, dan batas waktu dari proyek. Pertimbangan lain mencakup persyaratan legislatif atau keberadaan peraturan. Tidak hanya itu, penentuan VCs seringkali juga memperhatikan perhatian dari pemberi dana pinjaman proyek dan pemerintah.

Integrasi Peran Pemangku Kepentingan dalam Menentukan VCs

Proses identifikasi VCs memerlukan konsultasi dengan berbagai kepentingan, seperti masyarakat terdampak, akademisi, konsultan, regulator, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Keterlibatan dari berbagai pemangku kepentingan ini bertujuan untuk menentukan komponen yang menjadi perhatian bagi seluruh pemangku kepentingan. Sayangnya, proses konsultasi seringkali diabaikan dan dianggap kurang penting karena akan menambah beban waktu dan anggaran dalam pelaksanaannya. Padahal, partisipasi berbagai pemangku kepentingan akan mempermudah proses penentuan VCs. 

Keterlibatan pemangku kepentingan akan memberikan gambaran yang utuh dan representatif dalam menilai suatu VCs terhadap dampak proyek. Selain itu, proses konsultasi ini juga akan mempermudah penilaian suatu komponen dan standar atau indikator yang dapat digunakan. Lebih lanjut, keterlibatan berbagai pemangku kepentingan akan mempermudah perencanaan tata cara pengelolaan dan pengawasan terhadap VCs yang ada. 

Baca Juga: Dampak Kumulatif Dalam Amdal

Dengan mempertimbangkan VCs dalam penilaian dampak kumulatif, potensi kerusakan dan pengaruh negatif terhadap aspek-aspek penting tersebut dapat diidentifikasi. Lebih lanjut, konsiderasi VCs memungkinkan pengambilan tindakan yang proaktif dalam melindungi, memulihkan, atau memperkuat VCs. Dengan demikian, penilaian dampak kumulatif yang berfokus pada VCs merupakan alat penting dalam mengarahkan pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan memastikan bahwa dampak-dampak negatif diminimalkan dan dampak-dampak positif terhadap VCs dijaga dengan baik.

Identifikasi VCs dilanjutkan dengan melakukan prediksi dampak pada setiap VCs proyek dalam kombinasi dengan dampak proyek lainnya. Kemudian, signifikansi dampak dilakukan untuk mengetahui seberapa penting dampak. Dengan demikian, penilaian dampak lingkungan dapat mencakup dampak kumulatif beserta pengelolaan dan pemantauannya. Aktivitas manusia pun dapat dilakukan tanpa membebankan konsekuensi buruk terhadap lingkungan.

Author