Skip to content

Kolaborasi Lintas Sektor dalam Menanggapi Masalah Lingkungan

Anwar Muhammad Foundation – Pentingnya kolaborasi antar pihak dalam menyelesaikan masalah lingkungan tak dapat diabaikan di tengah kompleksitas tantangan yang semakin mendesak. Masalah lingkungan bersifat multidimensional, melibatkan berbagai aspek, mulai dari kualitas lingkungan, ekonomi, masalah sosial, hingga tata kelola. Isu ini menuntut solusi yang strategis dan komprehensif. Tidak hanya itu, masalah lingkungan juga harus diselesaikan dengan segera. Kolaborasi menjadi semakin penting untuk menciptakan solusi yang efektif dan efisien.

Ragamnya Peran Berbagai Pihak dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

Pemerintah memiliki peran kunci sebagai regulator, fasilitator, dan pemberi arahan dalam konteks pengelolaan lingkungan. Sebagai regulator, pemerintah bertugas membuat kebijakan dan regulasi yang memastikan pembangunan berkelanjutan lingkungan. Sebagai fasilitator, pemerintah menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi antar sektor dengan mengidentifikasi peluang, menyediakan insentif, dan memfasilitasi pertukaran informasi. Pemerintah juga berperan sebagai pemberi arahan melalui perumusan visi dan misi serta strategi mengatasi masalah lingkungan secara makro.

Baca Juga: Collaborative Empowerment: Menghilangkan Stigma Buruk Corporate Social Responsibility Melalui Perencanaan Kolaboratif

Sektor swasta, termasuk perusahaan dan bisnis, memiliki peran dalam mengimplementasikan teknologi untuk mencapai tujuan lingkungan. Melalui praktik bisnis berkelanjutan, investasi dalam teknologi hijau, dan tanggung jawab sosial perusahaan, swasta dapat menciptakan dampak positif pada lingkungan.

Akademisi memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pengetahuan ilmiah, penelitian, dan pemahaman mendalam tentang isu-isu lingkungan. Melalui penelitian, akademisi dapat mengidentifikasi solusi inovatif, mengukur dampak, dan memberikan rekomendasi berbasis bukti untuk pembuat kebijakan dan sektor swasta. Peran akademisi juga mencakup pendidikan dan pelatihan, mendidik generasi mendatang tentang pentingnya lingkungan dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin berkelanjutan.

Partisipasi aktif masyarakat juga menjadi elemen krusial dalam upaya mengatasi masalah lingkungan. Dalam konteks ini, kolaborasi menjadi alat yang memastikan bahwa suara warga sipil menjadi bagian integral dari proses pengambilan keputusan. Melibatkan masyarakat secara langsung tidak hanya menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan keinginan mereka, tetapi juga memperkuat legitimasi keputusan yang diambil.

Sumber: Unsplash

Posisi AMF dalam Upaya Pembangunan Berkelanjutan

Pada Selasa, 16 Januari 2024, Anwar Muhammad Foundation melakukan audiensi dengan Direktorat Lingkungan Hidup (LH) Bappenas. Direktorat ini mengelola aspek-aspek penting seperti kualitas lingkungan, perubahan iklim, limbah, keanekaragaman hayati, ekonomi sirkular, dan konservasi sumber daya alam. Komitmen kolaborasi Direktorat LH Bappenas tergambar dari upayanya menjalin kemitraan dengan mitra pembangunan, organisasi non-profit, pemerintah daerah, serta komunitas masyarakat.

AMF bersama Koalisi Generasi Hijau (KGH) mendiskusikan peluang kolaborasi multi pihak dalam audiensi tersebut. Fokus gerakan KGH membentang di sektor pertanian, persampahan, dan energi terbarukan yang berkorelasi dengan arah gerak Direktorat LH Bappenas. Secara keseluruhan, pertemuan ini menjadi upaya untuk menyinkronkan kepentingan dan kecakapan masing-masing dalam pengelolaan lingkungan.

Baca Juga: Gen Z dan Milenial Tak Lagi Minati Investasi ESG

AMF beberapa kali bekerja bersama dengan banyak mitra pembangunan. AMF bersama UNDP Indonesia mnginisiasi proyek keuangan iklim, ekonomi sirkular, dan islamic blended finance. AMF juga melakukanaudiensi dengan Direktorat Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai bursa karbon. Dengan Geo Dipa, kolaborasi AMF terlihat dalam proyek-proyek pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Proyek-proyek berkelanjutan ini mencerminkan pendekatan holistik, melibatkan berbagai pihak dalam penanganan tantangan kompleks dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia.

Sumber: Dokumentasi AMF

Melalui kolaborasi antarpihak, diharapkan tersipta solusi holistik yang tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan secara tepat waktu, tetapi juga membawa dampak positif dalam jangka panjang. Dengan memandang lingkungan sebagai tanggung jawab bersama, kolaborasi ini menciptakan fondasi menuju masa depan yang berkelanjutan dan seimbang bagi bumi.

Author