Skip to content

Aquaman dan The Lost Kingdom: Fokus pada Isu Perubahan Iklim, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan

  • by

Anwar Muhammad Foundation – Dalam film “Aquaman dan The Lost Kingdom,” kita disajikan dengan gambaran perjuangan peradaban bawah air dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Namun, melampaui aspek hiburan, film ini juga membawa pesan moral dan nilai-nilai positif terkait dengan lingkungan dan perlindungan alam. Artikel ini akan membahas isu-isu seperti perubahan iklim, pencemaran, dan degradasi lingkungan yang diangkat dalam film.

Moral value (nilai moral)

Kebersihan fisik dan lingkungan merupakan nilai moral penting yang perlu diperhatikan oleh semua orang. Untuk menjaga keamanan dunia, kita perlu melakukan banyak hal. Sayangnya, beberapa orang tidak memiliki tempat yang sesuai untuk membuang sampah, yang dapat menimbulkan masalah serius. Bahkan benda yang dianggap sepele juga bisa memiliki dampak besar dan bahkan mengancam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Beberapa masalah yang muncul termasuk banyak orang yang membuang sampah sembarangan, menyebabkan kerusakan lingkungan dan bahkan dapat menyebabkan banjir, terutama saat sedang tidak banyak turunnya hujan. Selain itu, penyumbatan sungai karena sampah juga menjadi masalah serius yang memperburuk keadaan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk peduli dan berkontribusi menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.

Baca Juga:Negara yang Terdampak Krisis Iklim: Melawan Ancaman Bumi

Menurut Bentham pada tahun 2010, nilai moral adalah seni memaksimalkan kebahagiaan; hal ini dapat terlihat dengan mencapai kehidupan bahagia dan penuh sukacita bagi semua orang. Dengan kata lain, sifat positif bukan hanya tentang hal-hal yang menarik atau berguna, tetapi juga berkaitan dengan kebahagiaan dan kehidupan sukacita bersama.

(Sumber Foto: Inspira.TV)

Film “Aquaman and The Lost Kingdom” tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi cermin bagi isu-isu serius seperti perubahan iklim, pencemaran, dan kerusakan lingkungan.

Mari kita telaah beberapa isu tersebut dalam konteks dunia nyata:

1. Ocean Acidification

Dalam dunia nyata, peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) membentuk asam karbonat, yang menyebabkan penurunan tingkat pH. Hal ini menjadi ancaman serius bagi kehidupan laut. Dalam film, peradaban bawah air terpaksa menghadapi konsekuensi lingkungan yang berubah, mencerminkan tantangan yang dihadapi kehidupan laut di era perubahan iklim.

2. Peningkatan Permukaan Laut

Kenaikan permukaan laut, yang disebabkan oleh pelelehan tutup es kutub dan gletser akibat pemanasan global, menyebabkan banjir, erosi, dan kehilangan habitat. Dalam film, peradaban bawah air juga berjuang menghadapi tingginya permukaan laut, mencerminkan perjuangan nyata yang dihadapi oleh komunitas pesisir akibat naiknya permukaan laut.

3. Pencemaran Plastik

Pencemaran plastik merugikan kehidupan laut melalui penelanan, perangkapan, dan bahan kimia berbahaya ke dalam ekosistem. Pemutaran film menggambarkan lingkungan akuatik yang tercemar oleh limbah manusia, khususnya plastik, mengingatkan penonton akan urgensi mengatasi krisis lingkungan ini.

Baca Juga: Hubungan Simbiosis ESG dan Internet of Things

4. Overfishing dan Kerusakan Habitat

Pemancingan berlebihan dan kerusakan habitat laut dapat menguras populasi ikan, mengganggu rantai makanan, dan mengancam mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada perikanan. Perjuangan masyarakat bawah air dalam film mencerminkan tantangan riil yang dihadapi oleh masyarakat bawah air kita.

Film ini mendorong penonton untuk merenung tentang dampak pribadi mereka pada lingkungan dan mendukung percakapan lebih luas tentang perubahan iklim dan konservasi. Dengan demikian, “Aquaman and The Lost Kingdom” bukan hanya hiburan, tetapi juga panggilan untuk bertindak demi masa depan planet kita.

Author