Skip to content

Petani Kopi di Segamit Ikuti Pelatihan Agroforestri dan Sosialisasi Larangan GMO

Anwar Muhammad Foundation – Para petani kopi dari Kelompok Tani Gunung Patah (KTGP) di Segamit, Semende Darat Ulu, Sumatera Selatan, mengikuti pelatihan agroforestri dan sosialisasi larangan penggunaan organisme hasil rekayasa genetika (GMO) pada tanggal 26 Februari 2025.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program Sustainable Coffee Agriculture and Value-Added Creation (SAVA), sebuah inisiatif kerja sama antara PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) dan Anwar Muhammad Foundation. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam menerapkan praktik pertanian berkelanjutan serta meningkatkan nilai ekonomi hasil perkebunan mereka.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ismanto, pengawas KTGP, yang berharap pelatihan ini dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan petani dalam mengelola kebun kopi. Para peserta juga menjalani pre-test untuk mengukur pemahaman mereka sebelum materi utama dimulai.

pelatihan agroforestri

Sumber foto: Dokumentasi AMF

Materi utama pelatihan disampaikan oleh Agief Julio Pratama, S.P., M.Si., yang berbagi pengalaman mengenai penerapan sistem agroforestri di Jawa Barat. Ia menjelaskan bahwa agroforestri merupakan sistem pertanian yang menggabungkan tanaman pertanian dan kehutanan, sehingga memberikan manfaat ekonomi dan ekologi secara bersamaan.

“Dengan sistem agroforestri, kita dapat menjaga keseimbangan ekosistem, meningkatkan kesuburan tanah, serta mengoptimalkan hasil panen kopi,” ujar Agief.

Baca juga: Pelatihan Pemangkasan dan Pemupukan untuk Produktivitas Kopi di Semende, Sumatera Selatan

Peserta juga mendapatkan informasi mengenai jenis tanaman penaung yang cocok untuk kopi, seperti lamtoro, sengon, petai, alpukat, dan durian. Selain itu, mereka diajarkan teknik perbanyakan tanaman kopi melalui metode generatif melalui biji dan vegetatif, contohnya seperti sambung pucuk, stek, dan cangkok.

Pelatihan ini diharapkan dapat membantu petani dalam menerapkan sistem agroforestri secara efektif, meningkatkan produktivitas kopi, serta menjaga keberlanjutan lingkungan tanpa menggunakan bahan hasil rekayasa genetika.

Authors