Skip to content

Pelatihan Pemangkasan dan Pemupukan untuk Produktivitas Kopi di Semende, Sumatera Selatan

Anwar Muhammad Foundation – Kopi menjadi salah satu komoditas penting bagi masyarakat di Kecamatan Semende Darat Ulu, Muara Enim, Sumatera Selatan. Namun, banyak petani masih mengandalkan metode tradisional dalam pemeliharaan kebun, seperti pemangkasan dan pemupukan yang kurang tepat, sehingga berimbas pada hasil panen yang tidak optimal.

Untuk mengatasi hal ini, PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) melalui program CSR berkolaborasi dengan Anwar Muhammad Foundation (AMF) meluncurkan inisiatif program Sustainable Coffee Agriculture and Value-Added Creation (SAVA). Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi produk kopi lokal. Pelatihan ini dipandu oleh Bapak Muhammad Iqbal Nurulhaq, Dosen Sekolah Vokasi IPB University, serta difasilitatori oleh tim Field Officer dari AMF, Adrian Pranata Sitepu, Muhammad Bagus Kariri, Syadifa, Dhiva Luthfi Aulia, dan Syahayyunur Fitriani.

 

Pentingnya Pemangkasan untuk Pertumbuhan Optimal

Pelatihan pemangkasan dan pemupukan

Sumber foto: Dokumentasi AMF

Pada hari pertama, peserta mempelajari teknik pemangkasan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi. Diskusi interaktif mengungkap berbagai pengalaman petani dalam pemeliharaan kebun kopi. Salah satu peserta bernama Zulfitrah, berbagi pengalamannya saat mencoba teknik pemangkasan.

“Saya pernah melakukan pemangkasan total pada tahun pertama, lalu di tahun selanjutnya, ternyata yang tumbuh hanya tunas baru tanpa buah. Dari sini saya belajar bahwa pemangkasan harus dilakukan dengan cara yang benar agar tidak menghambat produksi,” ujar Zulfitrah saat sedang menjelaskan mengenai pengalamannya.

Muhammad Iqbal Nurulhaq juga menjelaskan bahwa pemangkasan yang baik harus memperhatikan prinsip utama, yaitu distribusi cabang yang optimal dan sirkulasi udara yang baik.

“Tanaman kopi yang tidak dipangkas dengan benar akan tumbuh terlalu tinggi, menyulitkan saat panen, serta menghambat produksi karena cabang yang kurang produktif tetap menyerap nutrisi,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pewiwilan atau pemangkasan tunas air agar nutrisi bisa lebih difokuskan ke cabang produktif.

 

Pemupukan yang Tepat Meningkatkan Produksi

Pelatihan pemangkasan dan pemupukan

Sumber foto: Dokumentasi AMF

 

Baca juga: Menggandeng GIZ, AMF melatih Good Agricultural Practices (GAP) pada Petani Kopi di Wanoja dan Bukit Amanah

 

Hari kedua pelatihan difokuskan pada teknik pemupukan yang benar serta pembuatan pupuk organik. Petani dikenalkan pada prinsip 6T dalam pemupukan, yaitu Tepat Jenis, Tepat Dosis, Tepat Waktu, Tepat Cara, Tepat Tempat, dan Tepat Pencatatan. Beberapa peserta juga berbagi pengalaman mereka mengenai waktu dan metode pemupukan. Salah satu peserta bernama Sepriawan mengungkapkan bahwa ia biasanya melakukan pemupukan saat batang kopi yang terlihat tampak kurus dan daun mulai menguning.

“Saya dulu sering mencampur pupuk dengan racun gulma sebelum diaplikasikan. Setelah pelatihan ini, saya jadi paham bahwa cara itu kurang tepat dan bisa merusak tanah serta tanaman,” ucapnya sembari menjelaskan.

Pelatihan ini dapat memberikan pemahaman yang dalam bagi petani mengenai cara mengelola kebun kopi secara efektif dan berkelanjutan. Dengan teknik pemangkasan dan pemupukan yang benar, diharapkan produktivitas tanaman kopi di Desa Segamit dapat meningkat secara signifikan di masa mendatang.

Authors