Skip to content

Sustainability-Linked Financing

Anwar Muhammad Foundation – Menghimpun para pemangku kepentingan yang berkecimpung dalam membangun sector fintech di Indonesia, termasuk didalamnya badan pemerintah, asosiasi Islam, perusahaan fintech, dan institusi finansial, terutama untuk meningkatkan kesadaran mengenai pembiayaan yang berkelanjutan. Tujuan selanjutnya adalah meningkatkan kesadaran akan SLF dengan memberikan gambaran umum yang rinci tentang lanskap keuangan berkelanjutan dan manfaat potensial dari memperkenalkan SLF di Indonesia.

(Sumber Foto: Dokumentasi Asosiasi Fintehch Syari’ah Indonesia (AFSI))

 

Baca Juga: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Berkelanjutan

UNDP dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia Gelar FGD tentang Pembiayaan Berkelanjutan/AMF hadir dalam FGD tentang pembiayaan berkelanjutan

Jakarta – Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) Indonesia melalui Innovative Financing Lab (IFL) bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Sustainability Linked Finance (SLF) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Acara yang berlangsung di Hotel Gran Melia Jakarta pada tanggal 13 Juni 2023 bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan memanfaatkan teknologi dan mempertimbangkan faktor Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).

FGD SLF ini menghadirkan para ahli, asosiasi fintech Islam, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan dalam memperkenalkan SLF sebagai instrumen pembiayaan inovatif di Indonesia, khususnya di sektor fintech Islam.

Baca Juga: Tantangan dalam pengukuran dampak Sosial Lingkungan ESG

Selain itu, FGD SLF ini juga memberikan gambaran umum tentang lanskap keuangan berkelanjutan dan manfaat potensial dari SLF bagi UMKM di Indonesia.

Salah satu contoh SLF yang dibahas dalam FGD adalah Sustainability Linked Loans (SLL), yaitu pinjaman yang memberikan insentif harga kepada peminjam jika mereka mencapai target ESG yang telah disepakati sebelumnya.

Diketahui sebelumnya, SLL berbeda dengan pinjaman hijau atau berkelanjutan yang lain karena tidak terikat dengan penggunaan dana pinjaman untuk proyek-proyek tertentu.

Lebih lanjut, acara ini merupakan bagian dari program ASSIST yang didukung oleh Dana Bersama SDG PBB. Program ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia melalui pembiayaan inovatif.

Perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), UN Environment Programme (UNEP), serta akademisi dan universitas turut ikut serta dalam meramaikan acara tersebut. AMF hadir sebagai Lembaga konsultan ahli dalam bidang ESG.

 

 

Author