Skip to content

Siap Mengawal Integrasi Isu Iklim dalam Parlemen

Anwar Muhammad Foundation – Dewasa ini, isu perubahan iklim merupakan salah satu isu yang paling hangat dibicarakan oleh masyarakat. Bukan tanpa alasan, dampak perubahan iklim semakin dapat dirasakan dari hari ke hari. Berbagai aspek kehidupan, seperti aspek sosial, ekonomi, hingga politik akan dapat terpengaruh oleh dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, mengingat dampak yang dihasilkan bersifat kompleks, perlu adanya upaya besar dan strategis yang harus dilakukan.

Menjawab Tantangan Integrasi Isu Iklim dalam Parlemen

(sumber foto: dokumen AMF)

Salah satu aktor penting dalam menanggulangi dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh masyarakat adalah parlemen. Parlemen merupakan pihak yang seharusnya mewakili isi hati masyarakat, termasuk mengenai kesulitan yang dihadapi akibat dampak perubahan iklim. Di sisi lain, parlemen memiliki kekuatan yang besar untuk bisa membangun sistem tertentu dalam mewujudkan suatu perubahan pada negara. Oleh karena itu, peran parlemen harus bisa dimaksimalkan agar penanggulangan perubahan iklim dapat dilakukan dengan lebih optimal.

Pada praktiknya, isu perubahan iklim dan isu lingkungan secara umum masih memerlukan perhatian yang lebih dalam pembahasan parlemen. Isu ekonomi dan sosial nyatanya menggaet atensi yang lebih tinggi. Hal ini dimungkinkan karena dampak isu-isu tersebut dapat dilihat dalam jangka waktu yang pendek. Padahal, apabila diperhatikan lebih jauh, isu lingkungan mampu memperbesar permasalahan lainnya, terutama jika dilihat dengan perpektif jangka panjang.

Baca Juga: Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Melalui Pertanian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka, dalam memasukkan isu perubahan iklim dalam kebijakan dan program parlemen, diperlukan pemahaman mendasar yang kuat. Dengan memahami kondisi mendasar terkait permasalahan lingkungan yang terjadi, parlemen akan mampu mengarusutamakan isu perubahan iklim dalam segala aktivitasnya.

Beberapa orang dalam parlemen mungkin sudah memiliki ketertarikan akan isu lingkungan. Namun, diperlukan lebih banyak champion dalam parlemen untuk bisa mendorong peningkatan perhatian pada isu lingkungan. Dengan adanya beberapa champion, lambat laun parlemen akan memiliki pemahaman serta semangat yang sama untuk bisa menanggulangi dampak perubahan iklim melalui perannya.

Anwar Muhammad Foundation (AMF) dalam Memastikan Integrasi Isu Iklim dalam Parlemen

(sumber foto: dokumentasi AMF)

Pada 7 Juli 2022, AMF bersama UNDP Indonesia berdiskusi bersama Bappenas mengenai peran parlemen dalam pembiayaan iklim dan ekonomi sirkular. Hal ini menjadi salah satu upaya mengawal peran parlemen dalam mengintegrasikan isu perubahan iklim dalam kebijakan dan programnya. Dilakukan diskusi mengenai bagaimana posisi Bappenas dalam peran parlemen tersebut serta apa saja potensi ataupun hambatan yang dihadapi.

Bappenas menyampaikan bahwa pembiayaan iklim akan lebih menjanjikan apabila menggunakan sistem investasi hijau. Selama ini, pembiayaan yang dilakukan berbasis pinjaman atau hutang. Dengan mengutamakan investasi, peluang untuk menggaet pihak swasta dalam upaya yang dilakukan menjadi lebih besar. Selain itu, disampaikan pula bahwa efisiensi program lingkungan yang selama ini dilakukan juga perlu ditingkatkan. Masih banyak program-program yang mengklaim tujuan menanggulangi dampak perubahan iklim nyatanya lebih mendorong terjadinya perubahan iklim.

Baca Juga: Perubahan iklim: Cara kaum muda Indonesia melawan krisis iklim – ‘Kami tidak mau pasrah’

Meskipun terdapat berbagai hambatan, terdapat beberapa potensi yang bisa dimanfaatkan. Beberapa potensi tersebut di antaranya political will yang pro dengan isu lingkungan yang mulai menguat. Hal ini dapat mendorong penyusunan kebijakan, program, ataupun pelaksanaan pembangunan yang lebih memperhatikan aspek lingkungan.

Selain itu, partisipasi swasta dan media yang memiliki semangat tinggi untuk andil dalam penyelesaian permasalahan lingkungan juga perlu ditingkatkan. Pemberian insentif berupa materi ataupun enabling condition harus bisa dilakukan oleh pemerintah dan parlemen. Pada akhirnya, dibutuhkan peran parlemen kembali untuk mengorkestrasi kondisi sehingga berbagai pihak juga andil dalam menanggulangi dampak perubahan iklim yang terjadi.

Author