Skip to content

Relevansi Biodiversitas dengan ESG dalam Pembangunan Berkelanjutan

Anwar Muhammad Foundation – Biodiversitas, atau keragaman hayati, mengacu pada berbagai jenis kehidupan yang ada di bumi, termasuk tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Keberagaman ini memberikan manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan lingkungan secara keseluruhan. Di sisi lain, Environmental, Social, dan Governance (ESG) adalah kerangka kerja yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi untuk mengukur dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam operasi mereka. Relevansi antara biodiversitas dan ESG sangat penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Kaitan dengan Lingkungan (Environmental)

(Sumber Foto: Pixabay)

Biodiversitas berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tanaman yang beragam membantu menjaga siklus nutrisi, mengendalikan hama alami, dan mencegah erosi tanah. Selain itu, ekosistem yang sehat juga membantu mengatur iklim global dengan menyerap karbon dioksida dan melepaskannya dalam bentuk oksigen. Ketika perusahaan menerapkan prinsip ESG, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengurangan limbah, mereka berkontribusi pada perlindungan dan pelestarian biodiversitas.

Dampak Sosial (Social)

Biodiversitas juga memiliki dampak langsung pada kesejahteraan manusia. Banyak masyarakat bergantung pada sumber daya alam yang berasal dari keanekaragaman hayati, seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bangunan. Kerugian biodiversitas dapat mengancam keamanan pangan dan kesehatan manusia. Melalui pendekatan ESG, perusahaan dapat berkontribusi pada keberlanjutan sosial dengan mendukung masyarakat lokal, memastikan kondisi kerja yang adil, dan mempromosikan keberagaman dalam tenaga kerja.

Baca Juga: Inovasi dalam Meningkatkan Keanekaragaman Hayati

Tata Kelola yang Baik (Governance)

Tata kelola yang baik berfokus pada etika, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan suatu organisasi. Keterlibatan dalam praktik tata kelola yang baik membantu perusahaan menghindari dampak negatif terhadap biodiversitas. Misalnya, kebijakan yang ketat terhadap deforestasi ilegal atau eksploitasi sumber daya alam dapat meminimalkan kerusakan lingkungan dan keragaman hayati.

Mendorong Pembangunan Berkelanjutan

Keterkaitan antara biodiversitas dan ESG memberikan peluang bagi perusahaan untuk memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam banyak kasus, investor dan konsumen semakin memprioritaskan perusahaan yang berkomitmen pada praktik ESG yang kuat. Dengan melibatkan diri dalam upaya pelestarian biodiversitas dan penerapan prinsip ESG, perusahaan dapat membangun citra yang positif, mengurangi risiko lingkungan dan sosial, serta berkontribusi pada tujuan global seperti Perjanjian Paris dan Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca Juga: Terapkan ESG, Sektor Pertambangan Diharapkan Mampu Wujudkan Operasional yang Berkelanjutan

Kesimpulan

Biodiversitas dan Environmental, Social, dan Governance (ESG) saling terkait dan saling memengaruhi dalam upaya menuju pembangunan berkelanjutan. Pelestarian biodiversitas tidak hanya penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga berdampak pada aspek sosial dan tata kelola. Prinsip ESG memberikan panduan bagi perusahaan untuk beroperasi secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Dengan mengintegrasikan perhatian terhadap biodiversitas dalam kerangka ESG, kita dapat mendorong langkah-langkah nyata menuju harmoni antara aktivitas manusia dan keberlanjutan lingkungan.

Author