Anwar Muhammad Foundation – Tahun ini, Anwar Muhammad Foundation (AMF) kembali diberi amanah sebagai konsultan dalam sebuah proyek pertambangan. Proyek tersebut milik PT Bima Putra Abadi Citranusa (BPAC). AMF memastikan bahwa proyek tidak merugikan lingkungan dan masyarakat yang terdampak. Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah menyusun Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM).
Pemetaan Sosial sebagai Upaya Stakeholder Engagement
(sumber foto: dokumentasi AMF)
Pada bulan Maret 2022, AMF melakukan perjalanan ke Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Palembang. AMF melakukan , terutama pada desa pada ring 1 proyek tambang PT BPAC. Hal ini karena masyarakat tersebut mendapatkan dampak yang lebih besar dari adanya pertambangan.
Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara terkait kondisi masyarakat, dampak pertambangan, serta kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat. Hasil wawancara harus bersifat representatif. Oleh karena sebagian masyarakat kurang memahami Bahasa Indonesia, AMF melakukan wawancara didampingi pihak PT BPAC yang mengerti bahasa daerah setempat.
Baca Juga: Pentingnya Mempertimbangkan Project Affected People
Berdasarkan hasil survei, didapati bahwa masyarakat memiliki keresahan di beberapa bidang. Dalam aspek sanitasi dan lingkungan, beberapa masyarakat tidak memiliki toilet pribadi sehingga kegiatan sanitasi masih dilakukan di sungai. Dalam aspek kesehatan, masyarakat merasa bahwa fasilitas kesehatan seperti ambulans belum memadai.
Pemetaan sosial penting dilakukan karena masyarakat merupakan salah satu stakeholder yang berperan dalam penentuan aktivitas proyek. Masyarakat dapat menyampaikan keresahan akibat proyek yang sedang dikerjakan sehingga dapat ditentukan solusi yang dapat menyelesaikan keresahan tersebut. Tidak hanya itu, kesulitan lain yang tidak berhubungan dengan proyek dapat menjadi dasar program bantuan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mengadakan proyek.
AMF juga berusaha memastikan bahwa dampak yang ditimbulkan proyek klien bukan hanya bersifat merugikan masyarakat. Terdapat beberapa dampak positif yang dihasilkan dari proyek. Salah satunya adalah bertambahnya lapangan pekerjaan. Kegiatan proyek yang dilakukan hingga malam hari juga menghidupkan lingkungan dan mencegah tindakan kriminal di malam hari.
Kesempatan kerja atau bantuan oleh perusahaan berpotensi menjadikan masyarakat bergantung kepada perusahaan. Sebagai contoh, masyarakat mengurangi aktivitas utamanya yaitu berkebun karena telah menjadi pekerja proyek. Hal ini akan menjadikan aktivitas berkebun berkurang. Maka dari itu, bantuan yang diberikan oleh perusahaan diusahakan tidak menjadikan masyarakat terlalu berpangku tangan.
Baca Juga: Elektrifikasi Kendaraan untuk Urban Mobility Berkelanjutan
Penyusunan RIPPM Demi Masyarakat yang Berdaya
(sumber foto: dokumentasi AMF)
Dokumen RIPPM akan menjadi dasar perusahaan dalam menanggulangi permasalahan serta kekhawatiran masyarakat. Hal ini merupakan upaya perusahaan kepada masyarakat terdampak agar dampak negatif yang dirasakan berkurang. Selain itu, program yang akan dilakukan dapat memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat dapat berdikari setelah proyek selesai.