(18/01) Mengawali pekan ini, tim AMF berkunjung ke kediaman Prof. Dr. Emil Salim di Jakarta. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka bersilaturahmi, menimba ilmu, dan berdialog tentang isu-isu pembangunan dalam kerangka pelestarian lingkungan. Dialog dimulai dari sharing pengalaman Prof. Emil sebagai pengamat dampak perubahan iklim pada kesejahteraan masyarakat yang terjadi pada beberapa waktu belakangan yang hingga kini masih menjadi masalah yang nyata. Menurut pandangan beliau, perubahan iklim haruslah direspons dengan serangkaian upaya yang memanfaatkan sains dan teknologi.
Dalam kunjungan berkualitas ini, dibahas salah satu contoh kasus mengenai praktik perkebunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan nelayan laut lepas yang didukung oleh implementasi sains dan pendayagunaan teknologi. Beliau menambahkan bahwa sains dan teknologi harus menjadi instrumen yang dikembangkan sejak awal pada masa pendidikan dasar, khususnya pada pendidikan tingkat tinggi dalam wujud intellectual development yang secara terukur mampu melibatkan perhatian pada isu-isu lingkungan terbarukan dalam ranah pembangunan zaman kini.
Tantangan pembangunan menjadi bahasan penutup dialog tim AMF dengan Prof. Emil. Beliau menyampaikan bahwa tantangan Indonesia untuk mengejar taraf pembangunan dalam ranah digital economy, artificial intelligence, dan pada akhirnya akan mencapai robotics economy harus didukung oleh ketersediaan SDM yang cakap dengan berbekal pengetahuan dan keahlian saintifik. SDM dalam bidang akademik yang beliau sebut dengan cendekiawan atau akademisi perlu lebih memahami kebutuhan pada 2045 saat Indonesia berada di tahap lepas landas. Kemudian, bagaimana langkah para cendekiawan mencapai hal tersebut sejak saat ini. Pada kesempatan mendatang, Prof. Emil berkenan hadir sebagai pembiacara dalam Webinar yang bertajuk “Peran Serta Akademisi dalam Perwujudan Green Economy berbasis Pembiayaan Berkelanjutan dalam Kerangka Green Financing”. Webinar ini merupakan acara yang diinisiasi oleh AMF bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Rekayasa Kehutanan ‘Selva’ ITB yang akan diselenggarakan pada 30 Januari 2021.
