Anwar Muhammad Foundation – Kekeringan yang disebabkan oleh El Nino tidak hanya mengurangi curah hujan tetapi juga mengganggu siklus pertumbuhan tanaman. Tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai sangat bergantung pada ketersediaan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Dalam kondisi kekeringan, produktivitas pertanian menurun, yang berpotensi menyebabkan gagal panen dan meningkatkan ketidakstabilan harga di pasar. Hal ini tidak hanya mengancam kesejahteraan petani, tetapi juga dapat mempengaruhi ketahanan pangan nasional secara keseluruhan.
Selain itu, kekeringan yang berkepanjangan juga menciptakan kondisi yang lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Suhu tinggi dan kelembaban rendah dapat mempercepat penyebaran hama, sehingga memperburuk kerugian yang dialami oleh petani. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam mengenai dampak El Nino dan strategi mitigasi yang tepat sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.
Sumber foto: liputan6.com
Pada tahun 2023, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta semua pihak bersiap menghadapi El Nino, ia mengatakan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus bersiap melakukan upaya mitigasi menghadapi El Nino. Berdasarkan pengalaman di 2015, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas, termasuk juga kebakaran hutan dan lahan karena dengan kekeringan ini akan membuat produksi pangan terdampak sehingga sangat berpotensi meningkatkan angka inflasi.
Baca juga: Potensi dan Hambatan Tanah Vulkanik untuk Wilayah Pertanian
Kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas pertanian. Adapun beberapa cara bagaimana kekeringan ini dapat mempengaruhi sektor pertanian.
1. Kekeringan yang Berkepanjangan
Sumber foto: kata sumbar
El Nino sering kali menyebabkan penurunan curah hujan yang drastis, mengakibatkan kekeringan berkepanjangan di banyak wilayah, terutama di daerah tropis. Tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai sangat bergantung pada ketersediaan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen secara signifikan.
2. Gangguan Musim Tanam
Sumber foto: detik.com
Perubahan pola cuaca akibat El Nino dapat mengganggu musim tanam yang biasa dijadwalkan oleh petani. Penundaan dalam penanaman atau perubahan waktu panen dapat menyebabkan penurunan luas area tanam dan peningkatan risiko gagal panen. Hal ini berpotensi menurunkan total produksi pertanian dan mempengaruhi ketahanan pangan.
3. Penyebaran Hama dan Penyakit
Sumber foto: DGW Fertilizer
Kondisi cuaca yang tidak stabil selama El Nino menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi penyebaran hama dan penyakit tanaman. Suhu tinggi dan kelembaban rendah dapat mempercepat serangan hama seperti kutu daun dan penyakit seperti karat daun, yang pada gilirannya dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
4. Penurunan Kualitas Produk
Sumber foto: Faspay
Tanaman yang tumbuh dalam kondisi kekeringan seringkali memiliki kualitas yang lebih rendah. Buah-buahan dan sayuran mungkin lebih kecil, kurang manis, dan lebih rentan terhadap kerusakan, sehingga menurunkan nilai jual produk pertanian.
5. Ketidakstabilan Pasar
Sumber foto: Kabarbaru.co
Produksi pangan yang menurun akibat El Nino dapat menyebabkan ketidakstabilan pasar. Jika pasokan berkurang karena gagal panen, harga komoditas pangan seperti beras dapat melonjak, menciptakan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan. Hal ini tidak hanya berdampak pada petani tetapi juga pada konsumen secara keseluruhan.
Kesimpulan
Kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino memiliki dampak yang signifikan terhadap sektor pertanian, dengan penurunan curah hujan yang drastis mengakibatkan kekurangan air yang krusial bagi pertumbuhan tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai. Hal ini berpotensi menyebabkan gagal panen dan menurunkan produktivitas pertanian secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat menciptakan ketidakstabilan harga di pasar. Selain itu, kondisi kekeringan berkepanjangan juga menciptakan lingkungan yang lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman, memperburuk kerugian yang dialami petani. Kualitas produk pertanian pun terpengaruh, dengan hasil panen yang sering kali lebih kecil dan kurang bernilai jual. Dampak-dampak ini tidak hanya mengancam kesejahteraan petani tetapi juga berpotensi mempengaruhi ketahanan pangan nasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak El Nino dan menerapkan strategi mitigasi yang efektif guna menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.
Referensi
mertani.co.id. (2023). Dampak El Nino Terhadap Sektor Pertanian dan Perkebunan.
tanamanpangan.pertanian.go.id. (2023). ANTISIPASI FENOMENA EL NINO TAHUN 2023 DAN DAMPAKNYA BAGI SEKTOR PERTANIAN.
fp.unila.ac.id. (2023). Pemberdayaan Petani dalam Penanggulangan Dampak EL Nino Terhadap Kenaikan Harga Beras dan Ketahanan Pangan.
Tempo.co. (2023). 5 Dampak El Nino pada Sektor Pertanian.