Skip to content

Hari Ozon Sedunia: Mengapa Ozon Penting untuk Kehidupan di Bumi

Anwar Muhammad Foundation – Setiap tahun pada tanggal 16 September, dunia memperingati Hari Ozon Sedunia sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya lapisan ozon di atmosfer bumi. Lapisan ozon memiliki peran vital dalam melindungi makhluk hidup dengan menyerap radiasi ultraviolet berbahaya dari sinar matahari. Menurut laporan UNEP (2024), upaya global melalui Protokol Montreal berhasil memulihkan lapisan ozon sebesar 1–3% setiap dekade. Namun, ancaman dari bahan perusak ozon masih tetap ada dan perlu menjadi perhatian bersama. Melindungi lapisan ozon tidak hanya penting untuk kesehatan manusia, seperti mencegah kanker kulit dan masalah mata, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem yang mendukung kehidupan di bumi untuk masa depan yang lebih baik.

Lapisan ozon adalah perisai pelindung bumi yang melindungi dari sinar ultraviolet-B (UV-B) yang berbahaya. Fungsi utamanya adalah melindungi manusia dari kanker kulit dan kebutaan, serta menjaga ekosistem laut, tanaman, dan hewan tetap seimbang. Data UNEP menyebutkan bahwa tanpa lapisan ozon, kasus kanker kulit dapat meningkat jutaan per tahun.

Ancaman terhadap Lapisan Ozon

Hari Ozon Sedunia 2025

Sumber: Media Indonesia

Lapisan ozon mengalami berbagai ancaman serius yang terutama disebabkan oleh bahan perusak ozon (BPO) seperti CFC, HCFC, dan halon yang biasa ditemukan dalam peralatan seperti AC, kulkas, serta produk aerosol. Bahan-bahan ini melepaskan zat-zat kimia ke atmosfer yang merusak molekul ozon, sehingga lapisan pelindung ini menipis. Selain itu, aktivitas manusia yang masih menggunakan dan menghasilkan bahan-bahan tersebut turut memperparah penipisan lapisan ozon.

Penipisan lapisan ozon membawa dampak negatif yang luas. Dari segi kesehatan, paparan sinar UV-B yang meningkat akibat lapisan ozon yang menipis dapat menyebabkan kanker kulit dan katarak pada manusia. Dari sisi lingkungan, kerusakan pada fitoplankton akibat paparan sinar UV yang berlebihan mengganggu rantai makanan laut, yang berdampak pada ekosistem secara keseluruhan. Selain itu, penipisan ozon juga berkontribusi pada perubahan iklim dengan mempercepat pemanasan global, sehingga ancaman ini tidak hanya berdampak lokal tetapi juga global.

Ozon dan Lingkungan Hidup sebagai Pelindung Ekosistem

Hari Ozon Sedunia 2025

Sumber: dml or id

Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang paling penting bagi kelangsungan hidup di bumi. Ia berfungsi seperti filter alami yang menyaring sinar ultraviolet (UV) berlebih dari matahari. Tanpa perlindungan ini, bumi akan lebih panas, cuaca makin ekstrem, dan makhluk hidup, termasuk kita yang akan menghadapi risiko besar.

Perlindungan untuk Pertanian

Hari Ozon Sedunia 2025

Sumber: absolute ozone

Paparan sinar UV-B yang berlebihan bisa merusak jaringan tanaman, memperlambat pertumbuhan, dan menurunkan hasil panen. Bayangkan jika hasil padi, sayuran, atau buah berkurang hanya karena radiasi matahari terlalu tinggi—ketahanan pangan bisa terganggu. Dengan lapisan ozon yang sehat, petani bisa lebih tenang karena iklim lebih stabil, tanaman tumbuh optimal, dan panen lebih terjamin.

Menjaga Kehidupan Laut

Hari Ozon Sedunia 2025

Sumber: klik hijau

Ozon juga penting untuk ekosistem laut. Fitoplankton—organisme kecil di dasar rantai makanan laut yang sangat sensitif terhadap sinar UV. Jika fitoplankton rusak, seluruh rantai makanan laut terganggu, dari ikan kecil hingga paus. Itu berarti sumber pangan laut kita juga terancam.

 

Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Hari Ozon Sedunia 2025

Sumber: melintas

Tingginya radiasi UV bisa menyebabkan gangguan reproduksi pada hewan, merusak DNA, dan mengurangi populasi spesies tertentu. Lapisan ozon yang utuh membantu menjaga keseimbangan ekosistem, sehingga flora dan fauna tetap bisa berkembang dengan baik.

Keseimbangan Iklim

Hari Ozon Sedunia 2025

Sumber: biodiversity warriors

Lapisan ozon yang stabil juga berkontribusi pada kestabilan iklim global. Pemulihan ozon membantu mengurangi risiko cuaca ekstrem, badai yang makin sering, atau gelombang panas yang membahayakan. Lingkungan yang seimbang berarti kehidupan manusia dan alam bisa berjalan harmonis.

 

Mulai dari Langkah Kecil

Hari Ozon Sedunia 2025

Sumber: mongabay

Melindungi lapisan ozon tidak selalu membutuhkan aksi besar, cukup dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Kita bisa memilih produk bebas CFC (Chlorofluorocarbon) seperti AC dan kulkas ramah lingkungan, mematikan lampu dan alat elektronik saat tidak digunakan, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan bersepeda atau naik transportasi umum, mengelola sampah dengan bijak, dan ikut menyebarkan edukasi tentang pentingnya ozon. Langkah kecil ini mungkin terasa sederhana, tapi jika dilakukan bersama-sama akan berdampak besar: udara jadi lebih bersih, risiko penyakit berkurang, tanaman dan hewan terlindungi, dan bumi tetap nyaman untuk generasi mendatang.

Baca Juga : Sustainable Fashion: Mengapa Pakaian Ramah Lingkungan Jadi Pilihan Masa Depan?

Kesimpulan

Setelah kita memahami betapa pentingnya lapisan ozon untuk kesehatan, pertanian, laut, dan kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya, sekarang waktunya untuk bangkit dari sadar menjadi pelaku nyata. Tema “From Science to Global Action” mengajak kita semua — bukan hanya peneliti atau pemerintah — untuk ambil bagian. Mulai dari langkah kecil di rumah: menggunakan produk bebas CFC, mematikan lampu & alat elektronik bila tidak dipakai, memilih transportasi ramah lingkungan, dan menyebarkan edukasi ke teman serta keluarga. Jangan biarkan pengetahuan berhenti sebagai gagasan: ikut challenge, registrasi kampanye lingkungan, dan jadikan Hari Ozon Sedunia ini sebagai momen dimana kita semua bergerak bersama untuk melindungi ozon, demi bumi yang lebih aman dan masa depan yang lebih sehat.

 

Referensi

United Nations. (2025, September 16). International Day for the Preservation of the Ozone Layer.

Sheel Technologies. (2025, September 16). World Ozone Day 2025: From Science to Global Action.

United Nations Environment Programme. (2023). Scientific Assessment of Ozone Depletion: 2022.

World Health Organization. (2022). Ultraviolet radiation and health

Author