Skip to content

Biodiversity Action Plan (BAP) PT Pertamina Hulu Indonesia: Hasil Pertemuan dan Diskusi

Biodiversity Action Plan (BAP)

Anwar Muhammad Foundation – Biodiversity Action Plan (BAP) adalah dokumen strategis yang dirancang untuk identifikasi, penilaian, dan pengelolaan dampak proyek terhadap keanekaragaman hayati. BAP bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas perusahaan, seperti yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PT PHI), tidak hanya mematuhi regulasi nasional terhadap kelestarian lingkungan tetapi juga berkontribusi positif terhadap pelestarian spesies dan habitat yang terdampak oleh aktivitas proyek. PT PHI berupaya untuk tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati yang lebih luas dalam konteks operasional perusahaan dengan melakukan penyusunan dokumen BAP. Oleh karena itu, Anwar Muhammad Foundation (AMF) dan PT PHI berkolaborasi dalam penyusunan rencana aksi strategis untuk perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah kerja PT PHI.

Baca juga: Spesies Invasif: Ancaman Tersembunyi bagi Keanekaragaman Hayati

Pertemuan antara AMF dan PT PHI pada tanggal 10 Oktober 2024 telah dilakukan untuk membahas terkait dokumen BAP dan mengevaluasi rencana aksi strategis yang telah direkomendasikan untuk PT PHI. Tujuan utama dari rencana aksi strategis tersebut adalah pencapaian no net loss dan net gain terhadap nilai keanekaragaman hayati yang terdampak oleh aktivitas proyek. Berdasarkan panduan IFC Performance Standard terkait biodiversitas, no net loss diartikan sebagai titik di mana dampak terkait proyek terhadap keanekaragaman hayati telah diseimbangkan melalui tindakan mitigasi, sedangkan net gain diartikan sebagai adanya penambahan nilai terhadap keanekaragaman hayati setelah no net loss tercapai. 

Biodiversity Action Plan (BAP) 

Sumber foto : Dokumentasi AMF

Dalam pertemuan ini, PT PHI dan AMF membahas berbagai persoalan penting terkait BAP. Adapun diskusi ini mencakup beberapa aspek, diantaranya:

1. Penilaian Risiko dan Dampak terhadap Keanekaragaman Hayati

Penilaian risiko dan dampak terhadap keanekaragaman hayati merupakan langkah penting dalam perencanaan proyek yang berpotensi mempengaruhi lingkungan. Dalam konteks ini, penilaian dilakukan dengan menggunakan matriks pengendalian risiko. Matriks ini menilai kemungkinan terjadinya risiko serta besaran risiko yang ditimbulkan pada berbagai jenis risiko. Selain itu, penilaian dampak keanekaragaman hayati juga dilakukan secara spesifik untuk tapak proyek tertentu. Dampak keanekaragaman hayati dinilai berdasarkan besaran, jenis, wilayah terdampak, durasi, dan sifat dampak serta mempertimbangkan sensitivitas reseptor.

2. Penerapan Hierarki Mitigasi

Hierarki mitigasi terdiri dari empat langkah utama, yaitu:

  • Avoidance (Penghindaran) yaitu menghindari dampak negatif dengan merancang proyek agar tidak mengganggu area sensitif.
  • Reduction (Pengurangan) yaitu mengurangi dampak yang mungkin terjadi melalui praktik terbaik selama pelaksanaan proyek.
  • Restoration (Restorasi) yaitu memulihkan habitat yang terdampak setelah proyek selesai.
  • Offset (Kompensasi) yaitu melakukan aksi tambahan untuk menggantikan kerugian habitat.

Konsep ini penting untuk memastikan bahwa dampak dari aktivitas proyek dapat diminimalisir dan dikelola secara efektif.

Hasil Diskusi PHI dan AMF

Biodiversity Action Plan (BAP)

Sumber foto : Dokumentasi AMF

Kolaborasi antara PT PHI dan AMF menunjukkan bahwa pertemuan ini berhasil meningkatkan pemahaman mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan BAP secara efektif dan kontekstual berdasarkan kondisi tapak dan nilai keanekaragaman hayati yang ingin dipertahankan. Dengan pendekatan yang terstruktur, PT PHI berkomitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati dan memastikan bahwa dampak lingkungan diminimalkan dan dikelola dengan baik sembari menjalankan pengembangan sumur minyak dan gas. Penerapan rencana aksi dalam BAP dirancang untuk memastikan bahwa proyek tidak hanya memenuhi target ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati, sehingga perusahaan dapat meminimalkan dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati dan memastikan keberlanjutan ekosistem di area operasionalnya.

 

Referensi

Ipieca.org. (2023). A Guide To Developing Biodiversity Action Plans.

Authors