Anwar Muhammad Foundation – Deforestasi merupakan salah satu isu lingkungan yang paling dikenal dengan kekayaan biodiversitasnya. Contohnya seperti proses penggundulan hutan yang tidak hanya mengancam spesies flora dan fauna, tetapi juga berkontribusi pada perubahan iklim dan kerusakan ekosistem yang lebih luas. Deforestasi di Indonesia sering kali disebabkan oleh konversi lahan untuk pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, yang mengakibatkan hilangnya habitat alami bagi banyak spesies. Hilangnya habitat alami mengakibatkan penurunan populasi spesies yang tidak dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan.
Selain itu, perburuan dan perdagangan ilegal hewan liar semakin memperburuk kondisi ini, menyebabkan beberapa spesies terancam punah. Perubahan iklim yang diakibatkan oleh penebangan hutan juga mempengaruhi pola cuaca dan ketersediaan sumber daya alam yang esensial bagi kehidupan berbagai spesies. Dengan semakin meningkatnya tekanan terhadap ekosistem, pemahaman mengenai deforestasi dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati menjadi sangat penting. Upaya pelestarian tidak hanya membutuhkan tindakan dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif dari masyarakat untuk melindungi warisan alam yang berharga ini demi keberlanjutan generasi mendatang.
10 Provinsi dengan Angka Deforestasi Tertinggi di Indonesia
Sumber foto: data.goodstats.id
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan angka deforestasi tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2022, luas deforestasi di kedua provinsi tersebut mencapai 13 ribu hektare, laju deforestasinya juga terus meningkat tiap tahunnya. Dalam rentang tahun 2019-2020, Kalimantan Utara mengalami deforestasi lahan seluas 10 ribu hektare dan nilainya naik signifikan pada 2020-2021 mencapai lebih dari 20 ribu hektare.
Ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati akibat deforestasi mencakup beberapa aspek yang saling terkait dan memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Berikut adalah beberapa ancaman utama tersebut.
1. Kehilangan Habitat
Sumber foto: kumparan
Deforestasi secara langsung mengakibatkan hilangnya habitat alami bagi berbagai spesies flora dan fauna. Ketika hutan ditebang, banyak spesies kehilangan tempat tinggal, sumber makanan, dan ruang untuk berkembang biak. Hal ini menyebabkan penurunan populasi dan bahkan kepunahan spesies, terutama bagi mereka yang bergantung pada ekosistem hutan tertentu.
2. Fragmentasi Habitat
Sumber foto: Kompas.com
Deforestasi sering kali tidak hanya menghilangkan hutan secara keseluruhan, tetapi juga memecahnya menjadi bagian-bagian kecil yang terpisah. Fragmentasi ini mengganggu pergerakan dan migrasi spesies, serta mengurangi interaksi genetik antara populasi yang terisolasi, yang dapat memperlemah daya tahan spesies terhadap perubahan lingkungan.
3. Perubahan Iklim
Sumber foto: Universitas Airlangga
Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon yang penting, membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Deforestasi menyebabkan pelepasan karbon yang tersimpan dalam pohon dan mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon, sehingga berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim yang semakin parah.
4. Gangguan Siklus Nutrisi
Sumber foto: Beranda Inspirasi
Kehilangan pohon-pohon di hutan mengganggu siklus nutrisi yang penting bagi ekosistem. Pohon berperan dalam menyerap unsur hara dari tanah dan mendukung kehidupan mikroorganisme serta hewan lain. Gangguan ini dapat merusak keseimbangan ekosistem dan mempengaruhi produktivitas tanah.
5. Kepunahan Spesies
Sumber foto: kompasiana
Deforestasi meningkatkan risiko kepunahan bagi banyak spesies, terutama yang langka atau endemik. Hilangnya habitat dapat memaksa spesies untuk beradaptasi dengan cepat atau menghadapi kepunahan sebelum mereka bahkan dikenali oleh ilmu pengetahuan.
6. Dampak Sosial dan Ekonomi
Sumber foto: NU Online
Selain dampak ekologisnya, deforestasi juga memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi bagi komunitas lokal yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka. Hilangnya sumber daya alam dapat menyebabkan kemiskinan dan konflik sosial di antara masyarakat.
Kesimpulan
Deforestasi dan ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati menunjukkan bahwa deforestasi merupakan masalah serius yang berdampak luas, tidak hanya pada lingkungan tetapi juga pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Proses penggundulan hutan yang terjadi di Indonesia, terutama di provinsi-provinsi dengan angka deforestasi tertinggi, menyebabkan hilangnya habitat alami bagi banyak spesies, yang berujung pada penurunan populasi dan risiko kepunahan. Selain itu, fragmentasi habitat mengganggu interaksi antar spesies dan mengurangi keragaman genetik, sementara perubahan iklim yang diakibatkan oleh penebangan hutan memperburuk kondisi ekosistem.
Baca juga: Kekeringan Meluas menjadi Dampak El Nino Mengancam Wilayah Pertanian
Dampak-dampak ini saling terkait dan menciptakan siklus yang merugikan bagi keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan isu ini dan melakukan tindakan kolektif untuk melindungi hutan dan spesies yang bergantung padanya. Upaya pelestarian harus melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum, guna memastikan keberlanjutan sumber daya alam dan warisan biodiversitas untuk generasi mendatang.
Referensi
Kompasiana.com. (2023). Deforestasi dan Kehilangan Tutupan Hutan: Dampak terhadap Siklus Karbon, Siklus Air, dan Habitan Hewan
Mongabay.co.id. (2012). Kehilangan Habitat, Ancaman Utama Hilangnya Keanekaragaman Hayati Indonesia.
borneohijaulestari.com. (2023). Deforestasi dan Dampaknya terhadap Lingkungan.