Anwar Muhammad Foundation – Lebaran tahun 2022 tinggal menghitung hari. Hal ini juga berarti momen mudik semakin dekat. Pemerintah telah memperbolehkan mudik lebaran 2022. Maka dari itu, masyarakat akan menantikan mudik tahun ini mengingat 2 tahun sebelumnya mudik dilarang. Tahun ini diperkirakan terdapat lebih dari 85 juta pemudik.
Covid-19 Menurun, Harapan Endemi Membumbung
(sumber foto: Pexels)
Beberapa pekan terakhir, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 cenderung mengalami penurunan. Kasus harian Covid-19 di Indonesia memang berfluktuasi namun cenderung landai seiring berjalannya waktu. Pekan lalu, rata-rata kasus harian hanya sebesar 600 kasus. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan kasus harian yang mencapai puncaknya di akhir Februari yaitu sebesar lebih dari 50.000 kasus per hari. Menurunnya kasus positif Covid-19 menjadi secercah harapan bagi Indonesia untuk lepas dari kungkungan pandemi.
Pada Sabtu, 23 April 2022, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kesiapan Angkutan Lebaran 2022. Rapat yang sama juga dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah dengan pemangku kepentingan wilayahnya masing-masing.
Baca Juga: Kolaborasi Kontribusi Melawan Krisis Iklim Secara Global
Dalam koordinasi tersebut, Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Indonesia bisa bertransisi ke endemi Covid-19 secara de facto pasca lebaran ini. Namun, klaim endemi secara de facto ini dapat diterima apabila kasus Covid-19 tetap landai selepas mudik. Hal ini berarti Covid-19 dapat dianggap sebagai penyakit biasa yang penanganannya sudah dipahami betul oleh tenaga kesehatan.
Mengawal Mudik Lebaran 2022
Pemerintah dan pihak-pihak terkait melakukan beberapa upaya untuk memastikan mudik lebaran 2022 berjalan dengan aman. Terdapat 4 kunci utama dalam mempersiapkan mudik lebaran 2022. Yang pertama yaitu tata kelola lalu lintas serta ketersediaan BBM. Selain itu, hal penting dalam memfasilitasi mudik tahun ini adalah pelaksanaan vaksinasi, terutama booster. Ketersediaan bahan pokok juga menjadi hal penting dalam mudik kali ini. Poin keempat yaitu antisipasi bencana serta edukasi terkait mudik yang aman.
Menurut WHO (World Health Organization), terdapat beberapa kriteria yang menjadikan pandemi berubah menjadi endemi. Kriteria-kriteria itu mencakup kasus terkonfirmasi positif Covid-19, keterisian rumah sakit rujukan Covid-19, kematian akibat Covid-19, serta tingkat vaksinasi dosis lengkap.
Baca Juga: Elektrifikasi Kendaraan untuk Urban Mobility Berkelanjutan
Di Indonesia, indikator endemi telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harus kurang dari 20/100.000 penduduk setiap minggunya. Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 hanya 5/100.000 penduduk setiap minggu. Kasus kematian akibat Covid-19 juga harus ditekan hingga 1/100.000 penduduk per minggu. Untuk kriteria keempat, 70% total populasi masyarakat harus sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Apabila Indonesia memenuhi indikator-indikator yang sudah ditetapkan selama 3 – 6 bulan berturut-turut, maka label Covid-19 sudah bisa berubah menjadi endemi.
Baca Juga: Pola Hidup Sehat New Normal Dari Kebijakan Dampak Pandemi
Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan hampir 14.000 fasilitas kesehatan di seluruh penjuru Indonesia selama pandemi. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi pemudik yang membutuhkan pertolongan medis atau sakit. Namun, masyarakat juga mengambil andil besar dalam momentum mudik kali ini. Menerapkan protokol kesehatan serta mematuhi imbauan mudik 2022 merupakan hal utama yang tidak boleh dilupakan. Dengan begitu, bertemu sanak saudara dijamin aman dan pandemi bisa segera usai.