Skip to content

Mengatasi Sampah: Solusi Ekonomi Melingkar

Anwar Muhammad Foundation – Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang semakin mendesak untuk diatasi, terutama di negara-negara dengan tingkat urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat seperti Indonesia. Produksi sampah yang terus meningkat tiap tahunnya menimbulkan dampak serius terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah di Indonesia telah mengalami perkembangan dari praktik tradisional yang mengandalkan penggunaan kembali dan daur ulang barang, hingga kebijakan formal yang mulai diterapkan pemerintah sejak tahun 2008. Namun, tantangan pengelolaan sampah yang efektif masih besar, mengingat sistem pengumpulan dan pembuangan yang masih dominan menggunakan paradigma linear “kumpul-angkut-buang” yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan baru.

Dalam menghadapi tantangan ini, konsep ekonomi melingkar (circular economy) muncul sebagai solusi inovatif yang menawarkan pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah. Ekonomi melingkar menekankan prinsip pengurangan limbah, penggunaan kembali, dan daur ulang, sehingga sampah tidak lagi dianggap sebagai masalah, melainkan sebagai sumber daya yang dapat memberikan nilai ekonomi.

Apa itu Ekonomi Melingkar (Circular Economy)

Ekonomi Melingkar Sampah

Sumber foto: universal eco

Sebuah model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan cara menjaga agar bahan, produk, dan komponen dapat tetap berada dalam siklus ekonomi selama mungkin. Berbeda dengan model ekonomi linear tradisional yang berfokus pada pola “ambil, buat, buang”, ekonomi melingkar mengedepankan prinsip mengurangi sampah dan polusi, memperpanjang umur produk melalui desain yang cerdas, penggunaan kembali, perbaikan, dan daur ulang sehingga limbah dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan sama sekali

Contoh penerapan ekonomi melingkar di berbagai sektor, khususnya dalam pengelolaan sampah, dapat dilihat dari beberapa inisiatif dan program di Indonesia yang mengintegrasikan prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recover, Revalue) untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan nilai ekonomi dari sampah.

Pengelolaan Sampah Terpadu dan Program Nasional

Ekonomi Melingkar Sampah

Sumber foto: Waste4change

Pemerintah Indonesia melalui program Indonesia Bersih Sampah 2025 berkomitmen untuk mengurangi produksi sampah hingga 30% dan mengelola minimal 70% sampah yang dihasilkan secara berkelanjutan. Program ini mendukung transisi menuju ekonomi melingkar dengan meningkatkan pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah agar limbah dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku atau energi.

Industri Daur Ulang dan Produk Berkelanjutan

Ekonomi Melingkar Sampah

Sumber foto: Levi Strauss

Beberapa perusahaan besar di Indonesia dan dunia telah menerapkan ekonomi melingkar dalam bisnisnya. Contohnya, Levi Strauss & Co. menggunakan bahan daur ulang dari botol plastik untuk membuat produk jeans mereka dan menyediakan program pengembalian pakaian lama untuk didaur ulang kembali menjadi produk baru. Ini merupakan contoh nyata bagaimana limbah bisa diubah menjadi sumber daya bernilai tambah.

Penciptaan Lapangan Kerja Ramah Lingkungan

Sumber foto: zero waste indonesia

Penerapan ekonomi melingkar dalam pengelolaan sampah juga membuka peluang ekonomi baru melalui penciptaan lapangan kerja hijau (green jobs). Studi Kementerian PPN/Bappenas menunjukkan potensi penambahan 4,4 juta pekerjaan ramah lingkungan di lima sektor industri, termasuk pengelolaan sampah dan daur ulang, dari tahun 2021 hingga 2030.

Baca Juga : Mengenal Urban Biodiversity

Kebijakan dan Insentif Pendukung

Sumber foto: direktorat jenderal pajak

Pemerintah juga memberikan insentif fiskal seperti pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi industri daur ulang, serta kebijakan Extended Producer Responsibility yang mendorong produsen bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah produk mereka. Standarisasi produk daur ulang dan kebijakan impor scrap juga menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung ekonomi melingkar.

Dampak Positif Ekonomi Melingkar

Sumber foto: shutterstock

Implementasi ekonomi melingkar di sektor pengelolaan sampah berkontribusi pada penghematan biaya operasional, pengurangan emisi karbon, penghematan energi, dan penurunan konsumsi air. Selain itu, pengurangan sampah yang masuk ke lingkungan membantu mencegah pencemaran dan meningkatkan kualitas hidup Masyarakat.

Kesimpulan

Ekonomi melingkar menawarkan solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia dengan mengubah paradigma pengelolaan dari linear (kumpul-angkut-buang) menjadi siklus (kurangi, gunakan kembali, daur ulang). Tidak hanya mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru melalui pemanfaatan limbah sebagai sumber daya, membuka lapangan kerja hijau, dan mendorong inovasi produk berkelanjutan. Dukungan pemerintah melalui program nasional, insentif fiskal, dan kebijakan terkait lainnya menjadi kunci keberhasilan transisi menuju ekonomi melingkar dalam pengelolaan sampah di Indonesia.

Referensi

Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2023). Memahami Konsep Ekonomi Sirkular dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi yang Berkelanjutan.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kedutaan Besar Denmark, dan UNDP. (2021).

Sanskara Ekonomi dan Kewirausahaan (SEK). (2025). Analisis Dampak Ekonomi Sirkular terhadap Keberlanjutan Bisnis di Industri Kreatif Kuliner Lokal. Vol. 3, No. 02, Februari 2025.

LCDI Indonesia. (2022). Langkah Nyata Inisiatif Ekonomi Sirkular di Indonesia.

 

Author