Sustainable Financing For Agrobiodiversity In the Mount Halimun Salak National Park

Ringkasan Eksekutif

Proyek ini memperkenalkan model pembiayaan inovatif untuk mendukung pengelolaan agrobiodiversitas di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Model ini mengintegrasikan konservasi keanekaragaman hayati dengan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan kolaboratif berbasis kemitraan. Selain menjaga kualitas ekosistem, pendekatan ini juga meningkatkan kesejahteraan petani hutan melalui sistem bagi hasil yang adil dari kegiatan agroforestri. Melibatkan offtaker, lembaga keuangan, dan kelompok masyarakat, model ini menciptakan pasar stabil bagi komoditas lokal sekaligus menjadi sumber dana konservasi berkelanjutan. Hasil studi menegaskan pentingnya mekanisme pembiayaan replikatif yang menggabungkan prinsip keberlanjutan, pemberdayaan, dan keterlibatan lintas sektor. Inisiatif ini dilaksanakan melalui kemitraan AMF dan Yayasan DEO, menegaskan bahwa kolaborasi merupakan kunci terciptanya solusi berdampak dan dapat diadopsi di berbagai konteks.

Latar Belakang

Keanekaragaman hayati merupakan fondasi keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan manusia. Sebagai salah satu negara megabiodiversitas, Indonesia memegang peran penting dalam menjaga iklim global, kesehatan, serta ketersediaan sumber daya hayati. Namun, upaya konservasi sering terkendala oleh keterbatasan pendanaan yang hanya mampu menutupi sekitar 26% dari kebutuhan, sehingga terdapat kesenjangan hingga 74% atau sekitar Rp 24 triliun per tahun. Untuk menjawab tantangan ini, mekanisme pembiayaan inovatif dan berkelanjutan sangat diperlukan agar dapat mendukung Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2025–2045 serta kerangka kerja global Kunming-Montreal. Dalam konteks ini, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menjadi fokus penting karena berperan besar dalam penyimpanan karbon dan mendukung pencapaian target FOLU Net Sink 2030 Indonesia.

Klien

Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ)

Mitra

Yayasan DEO

Tahun

2024/Indonesia

Lokasi

Bogor, Jawa barat

Tujuan Intervensi

Implementasi

Hasil Utama dan Keluaran

Terbentuknya model pembiayaan inovatif untuk pengelolaan agrobiodiversitas di TNGHS yang dapat direplikasi dan diadopsi di berbagai konteks konservasi.

Integrasi konservasi keanekaragaman hayati dengan pemberdayaan masyarakat melalui agroforestry berbasis komunitas.

Terciptanya kolaborasi multipihak (offtaker, lembaga keuangan, kelompok masyarakat) dalam membangun pasar komoditas lokal yang stabil.

Adanya kontribusi nyata terhadap pendanaan konservasi jangka panjang melalui pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan.

Peningkatan kesadaran masyarakat dan pihak terkait mengenai pentingnya pendanaan berkelanjutan untuk konservasi.

Tantangan yang Ditemui

  • Keberhasilan program memerlukan kerangka regulasi yang jelas, monitoring dan evaluasi sistematis, serta pendekatan partisipatif

Pembelajaran

  • Pentingnya menekankan kemitraan strategis dengan koperasi, lembaga keuangan lokal, dan donor internasional atau Mitra Donor lainnya untuk mendukung pendanaan jangka panjang.

Dokumentasi

Anwar Muhammad Foundation

fJl. O Kavling No. 12, RT. 10 RW. 14, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan – Indonesia 12830

Berkolaborasi Bersama Kami

Menu