Social Mapping Study (SOCMAP)

Ringkasan Eksekutif

PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) menunjukkan komitmen dalam memastikan keberlanjutan sosial melalui pelaksanaan studi Social Mapping (SOCMAP) di wilayah operasionalnya. Studi ini dilaksanakan oleh Anwar Muhammad Foundation (AMF) untuk memetakan kondisi sosial, ekonomi, budaya, serta persepsi masyarakat di tiga kecamatan: Semende Darat Ulu, Kota Agung, dan Dempo Selatan. Temuan studi menunjukkan adanya potensi ekonomi dan budaya lokal yang kuat, namun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan sosial dan keterbatasan layanan dasar. Analisis aktor kunci menunjukkan peran penting tokoh adat, agama, dan pemerintahan desa dalam membangun hubungan antara SERD dan masyarakat. Persepsi masyarakat beragam, dari positif hingga netral dan kritis, yang menegaskan pentingnya komunikasi dua arah dan program yang lebih inklusif. Berdasarkan temuan ini, disusun sepuluh rekomendasi program pemberdayaan yang berfokus pada peningkatan nilai pertanian, pengembangan usaha, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan penguatan kapasitas sosial.

Latar Belakang

PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) berkomitmen memberikan manfaat bagi Warga Terdampak Proyek (WTP) melalui program CSR yang telah berjalan sejak 2013, termasuk survei sosial ekonomi dan program pemulihan mata pencaharian bagi 131 WTP. Untuk mengevaluasi efektivitas program tersebut, SERD bersama Anwar Muhammad Foundation (AMF) melaksanakan studi Social Mapping (SOCMAP) berdasarkan masukan Asian Development Bank (ADB), dengan fokus pada pembaruan data terkait manfaat bagi WTP, pendidikan, gender, serta efektivitas pengelolaan sumber daya dalam menciptakan nilai bagi masyarakat.

Klien

PT. Supreme Energy Rantau Dedap

Tahun

2024/Indonesia

Lokasi

Kabupaten Muara Enim & Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan

Tujuan Intervensi

Implementasi

Hasil Utama dan Keluaran

Hasil Utama dan Keluaran

Teridentifikasi potensi ekonomi utama dari sektor pertanian, hortikultura, dan peluang agrowisata.

Budaya lokal dan adat istiadat masih kuat, berperan penting dalam struktur sosial masyarakat.

Tokoh adat, kepala desa, kelompok tani, karang taruna, dan organisasi keagamaan berperan kunci dalam pengambilan keputusan serta menjaga modal sosial.

Teridentifikasi kekuatan berupa letak geografis strategis, potensi pertanian (kopi), nilai gotong royong, serta peluang pengembangan ekowisata dan produk lokal.

Tantangan yang Ditemui

  • Akses geografis di wilayah pegunungan memberikan pembelajaran dalam merancang strategi mobilisasi yang lebih adaptif.
  • Kondisi sosial masyarakat yang homogen dan berlandaskan adat memperkaya proses studi dengan perspektif lokal yang beragam.
  • Keterbatasan data kependudukan dan kelembagaan lokal mendorong perlunya validasi melalui wawancara dan observasi lapangan, sehingga hasil studi menjadi lebih akurat.

Pembelajaran

  • Pemetaan sosial-budaya yang mendalam penting sebelum melaksanakan intervensi.
  • Musyawarah adat dan peran tokoh masyarakat menjadi pintu masuk efektif untuk komunikasi dan penerimaan program.

Dokumentasi

Anwar Muhammad Foundation

Jl. O Kavling No. 12, RT. 10 RW. 14, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan – Indonesia 12830

Berkolaborasi Bersama Kami