Anwar Muhammad Foundation (AMF) melaksanakan penyusunan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati (Biodiversity Action Plan/BAP) untuk Proyek Panas Bumi Graho Nyabu di Merangin dan Kerinci, Jambi, yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Kawasan ini merupakan habitat penting berbagai spesies dilindungi seperti harimau sumatra, tapir malaya, dan bunga bangkai raksasa. BAP yang disusun AMF bertujuan memastikan tidak ada kerugian bersih terhadap habitat alami serta mendukung konservasi melalui perlindungan spesies, kolaborasi dengan pengelola TNKS, dan kemitraan dengan masyarakat lokal.
PT EDC Indonesia (PT EDCI), anak perusahaan Energy Development Corporation, berfokus pada pengembangan energi panas bumi untuk pembangkit listrik di Indonesia, khususnya di Kabupaten Merangin dan Kerinci, Provinsi Jambi. Proyek ini berlokasi di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), taman nasional terbesar di Sumatra yang memiliki nilai ekologis tinggi dan menjadi habitat penting satwa dilindungi seperti Harimau Sumatra. Oleh karena itu, strategi pengelolaan yang tepat diperlukan untuk menjaga habitat satwa liar dan kelestarian keanekaragaman hayati. Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati (BAP) disusun untuk mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati secara efektif serta memastikan kepatuhan proyek terhadap standar internasional, dengan mengacu pada IFC Performance Standards.
Rencana ini menekankan perlindungan habitat kritis dan spesies penting di sekitar proyek melalui pengelolaan lahan yang hati-hati, konservasi flora asli, serta pencegahan perburuan dan gangguan satwa. Pemantauan lanskap, pengendalian limbah, serta pencegahan spesies invasif juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Edukasi bagi pekerja dan pengunjung menjadi bagian penting, sementara rehabilitasi dan restorasi dilakukan pasca-konstruksi agar habitat tetap berfungsi secara berkelanjutan.
Rencana ini menekankan pembentukan forum komunikasi dengan pemangku kepentingan untuk berbagi informasi proyek dan peluang kolaborasi. Melalui hubungan yang baik dengan berbagai pihak, kegiatan konservasi keanekaragaman hayati dapat diperluas dan diperkuat.
Rencana ini menekankan perlindungan habitat kritis dan spesies penting di sekitar proyek melalui pengelolaan lahan yang hati-hati, konservasi flora asli, serta pencegahan perburuan dan gangguan satwa. Pemantauan lanskap, pengendalian limbah, serta pencegahan spesies invasif juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Edukasi bagi pekerja dan pengunjung menjadi bagian penting, sementara rehabilitasi dan restorasi dilakukan pasca-konstruksi agar habitat tetap berfungsi secara berkelanjutan.
Rencana ini berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat lokal tentang pentingnya melindungi spesies dilindungi serta pencegahan aktivitas ilegal. Selain itu, dikembangkan program partisipatif seperti patroli bersama dan edukasi konservasi untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menjaga keanekaragaman hayati.
fJl. O Kavling No. 12, RT. 10 RW. 14, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan – Indonesia 12830