Anwar Muhammad Foundation – Biodiversity atau keanekaragaman hayati merupakan fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Keanekaragaman ini tidak hanya meliputi berbagai spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, tetapi juga ekosistem tempat mereka hidup dan interaksi antar mereka. Biodiversity memastikan kestabilan ekosistem yang memberikan berbagai layanan penting bagi manusia, seperti penyediaan pangan, air bersih, udara sehat, serta layanan budaya dan ekonomi. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, keanekaragaman hayati mengalami penurunan yang sangat signifikan—fenomena yang dikenal dengan istilah biodiversity loss atau kehilangan keanekaragaman hayati.
Masalah ini seringkali tidak mendapat perhatian yang memadai di publik karena sifatnya yang tidak selalu langsung terlihat atau dirasakan secara kasat mata oleh masyarakat sehari-hari. Namun, dampak dari krisis ini sangat serius dan meluas, berpotensi mengancam stabilitas ekologi dan kenyamanan hidup manusia di masa depan. Kehilangan spesies dan kerusakan habitat yang masif yang terjadi akibat aktivitas manusia, perubahan iklim, polusi, serta eksploitasi berlebihan, menjadi faktor utama yang mempercepat menurunnya biodiversitas secara global.
Apa Itu Biodiversity Loss?

Sumber: rip gerber
Biodiversity loss adalah penurunan jumlah dan keragaman spesies, gen, dan ekosistem yang terjadi secara signifikan di sejumlah wilayah. Keanekaragaman hayati meliputi berbagai makhluk hidup dan habitatnya, yang saling berinteraksi untuk menjaga keseimbangan ekologi. Namun, kegiatan manusia seperti deforestasi, polusi, perubahan iklim, dan eksploitasi berlebihan menjadi penyebab utama kerusakan ini.
Penyebab Utama Krisis Keanekaragaman Hayati

Sumber: greenpeace UK
Beberapa penyebab utama kehilangan keanekaragaman hayati adalah:
- Kehilangan dan kerusakan habitat: Penggundulan hutan, konversi lahan untuk pertanian, dan pembangunan infrastruktur menyebabkan fragmentasi dan hilangnya habitat alami.
- Spesies invasif: Spesies non-asli yang masuk ke ekosistem baru dapat mengalahkan dan menggantikan spesies lokal.
- Eksploitasi berlebihan: Penangkapan ikan, perburuan, dan pengambilan sumber daya alam melebihi kapasitas regenerasi alami.
- Polusi: Pencemaran udara, air, dan tanah menyebabkan masalah kesehatan pada organisme dan menurunkan kualitas habitat.
- Perubahan iklim: Pemanasan global mengubah pola cuaca dan ekosistem, mengganggu siklus hidup beragam spesies.
Dampak Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Sumber: carbon brief
Krisis ini membawa dampak serius, yang tidak hanya dirasakan oleh alam tapi juga manusia:
- Ketahanan pangan menurun: Sekitar 3 miliar orang bergantung pada ikan sebagai sumber protein, sementara penurunan populasi lebah penghasil madu dan penyerbuk tumbuhan mengancam produksi pangan global.
- Gangguan ekosistem: Hilangnya spesies mengurangi fungsi ekologis seperti penyerbukan, pengendalian hama, dan penyaringan air.
- Kesehatan manusia terancam: Kehancuran habitat meningkatkan risiko penularan penyakit zoonosis dan menurunkan kualitas layanan ekosistem seperti udara dan air bersih.
- Kerugian ekonomi: Terjadi kerugian miliaran dolar akibat turunnya produktivitas di sektor pertanian, perikanan, dan biaya kesehatan akibat penyebaran penyakit baru.
Baca juga: Tak Hanya Satwa dan Tumbuhan, Mikroorganisme Pun Kini Terancam
Solusi Menghadapi Krisis Keanekaragaman Hayati

Sumber: Lestari Kompas
Penanganan krisis keanekaragaman hayati memerlukan tindakan kolektif global dan lokal, antara lain:
- Konservasi dan perlindungan habitat: Menetapkan kawasan lindung, melakukan restorasi ekosistem, dan mengurangi gangguan manusia.
- Pengelolaan berkelanjutan: Memperbaiki praktik pertanian dan perikanan agar tidak merusak habitat dan populasi spesies.
- Pengurangan polusi: Menerapkan kebijakan ketat terhadap limbah dan emisi yang merusak lingkungan.
- Peran masyarakat dan komunitas lokal: Melibatkan masyarakat adat dan perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam dan konservasi.
- Implementasi dan dukungan kebijakan global: Menjalankan kerangka kerja internasional seperti Global Biodiversity Framework untuk mencapai target konservasi hingga 2030.
Peran Indonesia dalam Menangani Biodiversity Loss

Sumber: media indonesia
Sebagai negara megadiversity, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam pelestarian keanekaragaman hayati dunia. Strategi nasional yang terpadu meliputi penguatan taman nasional, pengawasan perdagangan satwa liar, dan pemberdayaan masyarakat dalam konservasi. Pengembangan teknologi digital dan riset juga menjadi pendukung penting dalam memantau dan mengelola sumber daya hayati.
Kesimpulan
Kehilangan keanekaragaman hayati merupakan krisis global yang berdampak luas terhadap ekosistem dan kesejahteraan manusia, termasuk di Indonesia sebagai negara megadiversity. Penyebab utama meliputi kerusakan habitat akibat deforestasi dan konversi lahan, polusi, perubahan iklim, dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Dampak dari krisis ini mengancam ketahanan pangan, kesehatan manusia, fungsi ekosistem, dan stabilitas ekonomi.
Untuk mengatasi krisis ini diperlukan upaya konservasi yang terpadu, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pengurangan polusi, serta peran aktif masyarakat dan kebijakan yang mendukung. Indonesia memiliki posisi strategis dan tanggung jawab besar dalam menjaga keanekaragaman hayatinya demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan bangsa.
Referensi
Encyclopaedia Britannica. (2025, October 1). Biodiversity loss | Causes, Effects, & Facts. Britannica.
Guterres, A. (2025, May 21). Biodiversity loss demands urgent global action, says UN chief. UN News.
World Health Organization. (2025, February 17). Biodiversity. WHO.
Niederman, T. E. (2025). US imperiled species and the five drivers of biodiversity loss.
Earth.org. (2024, March 3). 7 Solutions to Biodiversity Loss.




