Skip to content

Press Release MoU Kabupaten Seram Bagian Timur – MASSI

Anwar Muhammad Foundation – Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya membangun ketahanan pangan dari sumber-sumber lokal, Kabupaten Seram Bagian Timur mengambil langkah berani. Tak hanya mengandalkan potensi alamnya yang kaya, wilayah ini kini tengah mengukuhkan peran strategisnya dalam mendorong hilirisasi sagu sebagai bagian dari Program Strategis Nasional (PSN).

 

Penandatanganan MoU Hilirisasi Sagu dengan MASSI

Pada Selasa, 5 Agustus 2025, bertempat di Jakarta, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur dan Masyarakat Sagu Indonesia (MASSI) secara resmi menandatangani Kesepakatan Bersama (MoU) tentang pelaksanaan PSN Hilirisasi Sagu di wilayah tersebut. Momen penandatanganan ini berlangsung hangat dan sarat makna, disaksikan oleh sejumlah pihak yang selama ini konsisten mendorong transformasi pangan Indonesia—mulai dari perwakilan Anwar Muhammad Foundation, akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dan perwakilan MASSI.

hilirisasi sagu Seram

Sumber: dokumentasi AMF

Kesepakatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi peneguhan komitmen bersama untuk menjadikan Seram Bagian Timur sebagai salah satu titik utama pengembangan sagu nasional. Sagu tak hanya dilihat sebagai komoditas pertanian, tetapi juga sebagai simbol ketahanan, kemandirian, dan kearifan lokal yang perlu terus dirawat dan diberdayakan.

 

Ruang Lingkup dan Fokus Program Hilirisasi Sagu

Dalam kerja sama ini, kedua pihak menyusun langkah yang menyeluruh dan kolaboratif. Fokus program mencakup riset potensi dan keberagaman varietas sagu lokal, penyusunan rencana teknis dan studi kelayakan, pelatihan dan transfer teknologi kepada petani serta pelaku usaha, hingga promosi dan sosialisasi yang menjangkau publik secara luas. Seluruh proses dirancang agar manfaat dari hilirisasi sagu ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat, terutama komunitas lokal di SBT yang selama ini hidup berdampingan dengan sagu.

 

Pembentukan Tim Percepatan Hilirisasi Sagu Seram Bagian Timur

Pemerintah Kabupaten SBT, melalui keputusan Bupati, telah membentuk Tim Percepatan Hilirisasi Sagu, di mana MASSI ditunjuk sebagai Dewan Pakar. MASSI sendiri merupakan organisasi publik yang sejak 2013 konsisten mengadvokasi sagu sebagai pangan alternatif Indonesia, beranggotakan akademisi, pelaku industri, petani, hingga UMKM sagu.

Baca Juga : 10 Spesies Hewan Endemik Indonesia yang Tidak Ada di Negara Lain

Dalam pelaksanaannya, MASSI juga menunjuk afiliasinya, PT Enviro Soverna Global, sebagai pengelola aspek administratif dan keuangan dari program ini. Langkah ini diambil untuk memastikan tata kelola program berjalan profesional, transparan, dan akuntabel.

 

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pangan Berkelanjutan

Lebih dari sekadar kerja teknis, kesepakatan ini adalah cerminan dari visi bersama untuk membangun ekosistem pangan yang adil, berkelanjutan, dan berpihak pada potensi daerah. Anwar Muhammad Foundation dan akademisi IPB yang turut hadir dalam penandatanganan menyambut baik inisiatif ini sebagai bentuk nyata integrasi antara pemerintah daerah, masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta—sebuah kolaborasi lintas sektor yang diperlukan untuk menciptakan dampak jangka panjang.

Dengan langkah ini, Seram Bagian Timur tidak hanya melangkah menuju industrialisasi pangan lokal, tetapi juga memperkuat perannya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Dari sagu untuk Indonesia.

Authors