Anwar Muhammad Foundation – Di sebuah pagi yang penuh semangat di Kantor PT AMF, nilai-nilai Amanah, Profesional, Integritas, dan Kolaborasi (APIK) terasa hidup dalam setiap sudut ruangan. Selasa, 22 Juli 2025 itu, para karyawan AMF berkumpul bukan sekadar untuk duduk bersama, melainkan untuk tumbuh bersama—menyemai budaya belajar yang menjadi jantung dari AMF.
Hari itu, AMF menggelar Sharing Session bertema “Model Bisnis dan Perencanaan Finansial dalam Kerangka Transisi Energi.” Narasumber yang dihadirkan, Ferita Taufik, bukan hanya membagikan teori, tetapi juga menghadirkan pengalaman dan inspirasi yang relevan dengan tantangan dunia usaha hari ini, utamanya dalam konteks transisi energi dan pemanfaatan lahan pasca tambang.
Penanaman Nilai APIK melalui Proses Belajar
Di balik kegiatan ini, terselip satu pesan utama: inilah bentuk nyata AMF dalam menumbuhkan kapasitas SDM dengan fondasi APIK. Setiap peserta didorong untuk berpikir terbuka dan jujur—merangkul integritas dan amanah—saat menggali pentingnya Business Model Canvas (BMC) sebagai alat strategis untuk memetakan masa depan usaha.
Dalam suasana penuh kolaborasi, sembilan elemen utama BMC dikupas tuntas. Peserta belajar bahwa setiap bagian—dari customer segments hingga cost structure—adalah puzzle yang tak terpisahkan untuk membangun bisnis yang kokoh dan berkelanjutan. Pembahasan juga menyinggung perencanaan finansial yang tidak hanya realistis, tapi juga mampu menjawab dinamika transisi energi dan perubahan kebijakan nasional.
Diskusi pun mengalir aktif. Para karyawan AMF diajak mengidentifikasi potensi bisnis berbasis lahan bekas tambang. Ide-ide seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), agroforestri, akuakultur, hingga ekowisata mengemuka, menandakan jiwa kolaboratif dan inovatif yang mulai tumbuh. Tak hanya berhenti di ide, peserta dikenalkan pada penilaian matriks—metode objektif menilai kelayakan bisnis dari sisi ekonomi, teknis, sosial, lingkungan, hingga tata kelola.
Sumber : Dokumentasi sharing session
Studi Kasus sebagai Jendela Inspirasi
Nilai profesionalisme makin nyata saat narasumber membagikan studi kasus, baik dari luar negeri—seperti transformasi Zollverein di Jerman menjadi pusat budaya dan energi bersih di Bukit Lohberg—maupun dari dalam negeri, seperti pariwisata tambang Sawahlunto dan Tebing Breksi. Semua kisah ini menjadi jendela pembelajaran, memperkaya wawasan karyawan AMF agar mampu bermimpi lebih jauh dan bertindak lebih nyata.
Diskusi di penghujung sesi kembali menegaskan pentingnya Business Model Canvas bukan hanya sebagai alat formalitas, melainkan sebagai peta strategi yang hidup—selalu berpijak pada data nyata dan kebutuhan lapangan. Dengan semangat APIK yang terus menyala, para peserta meninggalkan ruangan dengan bekal baru untuk menghadapi tantangan, merancang masa depan, dan mewujudkan transformasi yang berdampak.
Baca Juga : Kunci Sukses Bisnis Dimulai dari Modal dan Perencanaan Finansial yang Matang
Mewujudkan SDM Unggul melalui Budaya APIK
Kegiatan ini bukan sekadar agenda pelatihan, tapi refleksi nyata bagaimana AMF terus menanam, memupuk, dan menumbuhkan nilai-nilai Amanah, Profesional, Integritas, dan Kolaborasi. Semua demi satu tujuan: menciptakan SDM unggul yang siap berkontribusi, tidak hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk masa depan yang lebih lestari.