Skip to content

Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO): Jembatan Komunikasi yang Inklusif

Anwar Muhammad Foundation – Bahasa merupakan sarana komunikasi utama bagi manusia untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi. Namun, bagi penyandang disabilitas rungu, bahasa lisan seringkali menjadi penghalang dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Di sinilah Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) hadir sebagai solusi, yakni sebuah bahasa visual yang memanfaatkan gerakan tangan, ekspresi wajah, konsep budaya dan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan. BISINDO tidak hanya menjadi media komunikasi bagi komunitas tuli, tetapi juga merupakan wujud penghargaan terhadap hak setiap individu untuk berkomunikasi tanpa hambatan.

BISINDO memiliki struktur dan tata bahasa yang berbeda dengan bahasa lisan, menjadikannya sebuah bahasa yang unik dan mandiri. Setiap gerakan tangan dalam BISINDO memiliki arti tertentu yang dapat dikombinasikan dengan ekspresi wajah untuk memperkuat makna. Hal ini menunjukkan bahwa BISINDO tidak hanya sekadar “bahasa terjemahan” dari bahasa Indonesia, melainkan bahasa penuh dengan kekayaan budaya dan makna. Oleh karena itu, pembelajaran BISINDO sangat penting agar masyarakat dapat memahami dan menjalin interaksi yang lebih setara dengan penyandang disabilitas rungu.

Keberadaan BISINDO juga mencerminkan upaya mewujudkan inklusi sosial. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, masih banyak penyandang disabilitas Tuli yang mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi karena minimnya pemahaman masyarakat umum terhadap bahasa isyarat. Dengan mempelajari BISINDO, setiap individu dapat berkontribusi dalam membangun lingkungan yang lebih ramah, inklusif, dan bebas diskriminasi. Selain itu, BISINDO juga membuka peluang baru bagi perkembangan pendidikan dan pelayanan publik yang lebih setara bagi semua kalangan.

Komitmen terhadap inklusivitas ini sejalan dengan visi Anwar Muhammad Foundation (AMF) sebagai organisasi yang berfokus pada pemberdayaan sosial, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. AMF percaya bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan inklusi merupakan kunci dalam membangun masyarakat yang harmonis. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini terlihat dalam berbagai program AMF yang menaruh perhatian besar pada kelompok rentan, termasuk komunitas tuli. Salah satu inisiatif seperti “Sahabat Kopi untuk Tuli” adalah bukti konkret bagaimana AMF mendukung kemandirian teman-teman tuli. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan di bidang kopi, tetapi juga menghubungkan mereka dengan masyarakat luas melalui bahasa isyarat. BISINDO menjadi jembatan penting yang menghubungkan para barista tuli dengan pelanggan, menciptakan interaksi yang penuh kesetaraan dan rasa saling menghargai.

Di Indonesia, BISINDO mulai mendapatkan perhatian yang lebih besar, terutama dengan adanya berbagai komunitas, lembaga, dan kegiatan edukasi yang bertujuan mengenalkan bahasa ini kepada masyarakat luas. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah juga mendorong penggunaan BISINDO di berbagai bidang, seperti pendidikan, media, dan layanan publik, guna memastikan bahwa hak komunikasi penyandang disabilitas rungu terpenuhi. Dengan semakin banyaknya pelatihan dan sosialisasi BISINDO, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya komunikasi inklusif semakin meningkat.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang inklusivitas komunikasi, akan diadakan kegiatan Learning Session Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)

Bahasa Isyarat Indonesia

Sumber: suara com

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dasar-dasar bahasa isyarat sebagai salah satu sarana komunikasi yang penting, khususnya bagi teman-teman tuli. Dengan mempelajari BISINDO, peserta diharapkan dapat memperluas wawasan, mengasah empati, dan membangun lingkungan yang lebih ramah terhadap keberagaman.

Learning Session BISINDO ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan aplikatif. Peserta tidak hanya diperkenalkan pada teori dasar bahasa isyarat, tetapi juga diajak untuk berlatih langsung bersama narasumber berpengalaman. Melalui sesi ini, diharapkan lahir kesadaran kolektif mengenai pentingnya komunikasi tanpa hambatan, sekaligus mendukung terciptanya ruang interaksi sosial yang inklusif.

Acara ini akan dilaksanakan pada Jumat, 25 Juli 2025, pukul 15.00–17.00 WIB di ruang tengah yang hangat, dengan menghadirkan narasumber Teman Tuli Tri Erwinsyah Putra dan Teman dengar R. Rakhee R, yang telah lama berkontribusi dalam pengenalan BISINDO di berbagai komunitas. Kehadiran mereka akan memberikan perspektif baru mengenai bagaimana bahasa isyarat dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif.

Baca Juga : Kunci Sukses Bisnis Dimulai dari Modal dan Perencanaan Finansial yang Matang

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta dapat memperoleh keterampilan dasar berbahasa isyarat serta kesadaran akan pentingnya membangun komunikasi yang inklusif di berbagai aspek kehidupan. Learning Session BISINDO bukan sekadar pembelajaran bahasa, melainkan juga langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih menghargai keberagaman dan kesetaraan.

Author