Skip to content

Tanah Vulkanik sebagai Sumber Nutrisi untuk Pertanian Berkelanjutan

Anwar Muhammad Foundation – Tanah vulkanik adalah salah satu jenis tanah yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi, yang terdiri dari abu, lava, dan material lainnya yang dikeluarkan selama erupsi. Di seluruh dunia, tanah vulkanik dikenal sebagai tanah yang sangat subur dan kaya akan nutrisi, menjadikannya ideal untuk pertanian. Di Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik, terdapat banyak daerah dengan tanah vulkanik yang subur, seperti di Pulau Jawa, Sumatra, dan Bali.

Keberadaan tanah vulkanik ini sangat penting dalam konteks pertanian berkelanjutan, di mana tujuan utama adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan meningkatnya populasi dunia dan tantangan perubahan iklim yang semakin kompleks, praktik pertanian berkelanjutan menjadi semakin krusial. Tanah vulkanik menawarkan solusi potensial untuk meningkatkan produktivitas pertanian sambil menjaga keseimbangan ekosistem.

Tanah vulkanik memiliki potensi luar biasa sebagai sumber nutrisi untuk pertanian berkelanjutan, terutama di daerah yang sering mengalami aktivitas vulkanik. Berikut adalah beberapa cara di mana tanah vulkanik dapat berkontribusi pada pertanian berkelanjutan:

1. Kesuburan Tinggi

Sumber foto: mertani

Tanah vulkanik, seperti andosol, terkenal dengan kesuburannya yang tinggi. Ini disebabkan oleh kandungan mineral yang kaya, termasuk kalsium, magnesium, natrium, kalium, fosfor, dan sulfur, yang semuanya esensial bagi pertumbuhan tanaman. Setelah erupsi, material vulkanik seperti abu dan lahar memperkaya tanah dengan unsur hara yang penting.

2. Sumber Pupuk Alami

Sumber foto: kompas com

Abu vulkanik berfungsi sebagai pupuk alami yang sangat berharga. Penelitian menunjukkan bahwa abu ini mengandung 60-70% silika dan mineral penting lainnya yang mendukung pertumbuhan tanaman. Silikon membantu memperkuat struktur sel tanaman, sedangkan magnesium berperan dalam fotosintesis. Kalsium dan fosfor juga sangat penting untuk kesehatan tanaman dan perkembangan akar.

3. Meningkatkan Struktur Tanah

Sumber foto: kawan lama

Tanah vulkanik memiliki struktur yang gembur dan baik dalam hal aerasi. Ini memungkinkan udara dan air mencapai akar tanaman dengan lebih efisien, meningkatkan kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi. Selain itu, abu vulkanik dapat meningkatkan kapasitas tanah dalam menahan air, yang sangat bermanfaat di daerah dengan curah hujan rendah atau selama musim kemarau.

4. Pengurangan Kebutuhan Irigasi

Sumber foto: geotimes

Kemampuan tanah vulkanik untuk menyimpan air dapat mengurangi kebutuhan irigasi. Dengan tanah yang mampu menahan kelembaban lebih lama, petani dapat menghemat sumber daya air dan mengurangi biaya operasional. Hal ini sangat penting dalam konteks perubahan iklim yang menyebabkan ketidakpastian cuaca.

5. Dukungan untuk Berbagai Jenis Tanaman

Sumber foto: agroqu

Tanah vulkanik cocok untuk berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran dan buah-buahan. Keberagaman ini memberikan peluang bagi petani untuk meningkatkan variasi hasil pertanian mereka dan mendukung ketahanan pangan lokal.

Beberapa contoh tanah vulkanik yang berfungsi sebagai sumber nutrisi untuk pertanian berkelanjutan di Indonesia adalah

1. Tanah Andosol

Manfaat tanah vulkanik

Sumber foto: kumparan


Tanah ini terbentuk dari material vulkanik seperti abu dan lapili yang kaya akan mineral dan bahan organik. Andosol sangat subur, memiliki kelembapan tinggi, dan cocok untuk berbagai jenis tanaman seperti hortikultura, kopi, dan teh. Persebarannya meliputi daerah sekitar gunung berapi seperti Jawa, Bali, Lombok, dan Sumatra.

2. Tanah Regosol

Manfaat tanah vulkanik

Sumber foto: kata data


Regosol adalah tanah vulkanik muda dengan tekstur kasar dan kandungan bahan organik rendah. Meski tingkat kesuburannya sedang, tanah ini cocok untuk tanaman semusim seperti palawija, tembakau, dan buah-buahan. Regosol banyak ditemukan di lereng gunung berapi aktif maupun tidak aktif di Indonesia.

3. Tanah Entisol

Manfaat tanah vulkanik

Sumber foto: pinterpandai

Tanah ini merupakan hasil pelapukan material vulkanik seperti debu, pasir, dan lahar. Entisol memiliki tingkat kesuburan tinggi dan cocok untuk pertanian intensif. Persebarannya biasanya dekat dengan gunung berapi aktif. Tanah-tanah ini mendukung pertanian berkelanjutan karena kaya akan unsur hara, memiliki struktur yang baik untuk aerasi dan drainase, serta mampu menyimpan air dengan baik.

 

Baca juga : 10 Juta Hektar Hutan Hilang Setiap Tahun, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

 

 

KESIMPULAN

Tanah vulkanik memiliki potensi besar sebagai sumber nutrisi untuk pertanian berkelanjutan. Dengan kandungan mineral yang kaya, seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, dan fosfor, tanah ini mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Kemampuan tanah vulkanik untuk menyimpan air dan struktur yang gembur memungkinkan aerasi yang baik, sehingga meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi oleh akar tanaman. Di Indonesia, jenis tanah vulkanik seperti andosol, regosol, dan entisol sangat cocok untuk berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, buah-buahan, dan tanaman perkebunan seperti kopi dan teh. Penggunaan abu vulkanik sebagai pupuk alami juga dapat meningkatkan kesuburan tanah secara signifikan. Namun, pengelolaan yang tepat tetap diperlukan untuk memaksimalkan manfaat tanah vulkanik dan menjaga keberlanjutan produksi pertanian di masa depan. Dengan pendekatan yang bijaksana, tanah vulkanik tidak hanya dapat meningkatkan hasil pertanian tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan keseimbangan ekosistem.

 

 

Referensi

detik.com. (2023). 12 Jenis-jenis Tanah di Indonesia Beserta Persebarannya

bogor-kita.com. (2024). Manfaat Tersembunyi Abu Vulkanik Sebagai Pupuk Alami Untuk Pertumbuhan Tanaman.

infarm.co.id. (2025). Tanah Vulkanik, Tanah Paling Subur Buat Tanaman?

Author