Skip to content

Refleksi Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Bumi Butuh Waktu untuk Pulih

Anwar Muhammad Foundation – Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni menjadi momentum penting untuk mengingatkan kita bahwa bumi menghadapi tekanan besar, terutama dari polusi plastik yang merusak ekosistem dan kesehatan makhluk hidup. Tema tahun 2025, “Hentikan Polusi Plastik” (Ending Plastic Pollution), menegaskan urgensi global untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengelola sampah plastik secara berkelanjutan.Polusi plastik tidak hanya mencemari lautan, sungai, dan daratan, tetapi juga mengancam keanekaragaman hayati serta kualitas hidup manusia.

Sampah plastik yang sulit terurai membutuhkan waktu ratusan tahun untuk pulih secara alami, sehingga bumi memerlukan waktu panjang untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Oleh karena itu, refleksi Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat umum untuk berkolaborasi dalam aksi nyata, seperti pengurangan plastik, daur ulang, dan pelestarian lingkungan, agar bumi dapat pulih dan tetap lestari bagi generasi mendatang.

Apa Saja Langkah Konkret yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Polusi Plastik?

1. Reduce (Mengurangi)

Polusi plastik global

Sumber foto: kapanlagi plus


Kurangi penggunaan produk plastik sekali pakai seperti kantong kresek, botol plastik, sedotan, dan alat makan plastik. Mulailah membawa tas belanja sendiri, botol minum tumbler, dan alat makan pribadi saat bepergian atau berbelanja.

2.Refuse (Menolak)

Polusi plastik global

Sumber foto: technology student


Tolak penggunaan plastik sekali pakai saat berbelanja atau membeli makanan. Misalnya, menolak kantong plastik di minimarket dan membawa wadah sendiri untuk makanan atau minuman dari luar.

3. Reuse (Menggunakan Kembali)

Polusi plastik global

Sumber foto: gramedia


Gunakan kembali barang-barang plastik yang masih layak pakai, seperti botol atau wadah plastik. Anda juga bisa mengubah botol plastik bekas menjadi barang dekoratif atau kerajinan tangan.

4. Recycle (Mendaur Ulang)

Sumber foto: mutu institute


Pisahkan sampah plastik dari sampah organik dan kirimkan ke bank sampah atau tempat daur ulang agar plastik dapat diproses kembali menjadi produk baru.

Baca Juga : Mengatasi Sampah: Solusi Ekonomi Melingkar

5. Replace (Mengganti)

Sumber foto: IKEA Indonesia


Beralih ke alternatif ramah lingkungan, seperti menggunakan sedotan logam atau kertas, tas kain, dan alat makan berbahan ramah lingkungan. Hindari kemasan plastik sebisa mungkin

 

Langkah Sederhana Yang Bisa Dilakukan Untuk Mengurangi Penggunaan Plastik Sehari-Hari

Sumber foto: environmental defence

  • Bawa tas belanja kain atau tas yang dapat digunakan ulang saat berbelanja, menggantikan kantong plastik sekali pakai.
  • Gunakan botol minum dan tempat makan pribadi yang dapat diisi ulang untuk menghindari botol dan kemasan plastik sekali pakai.
  • Tolak penggunaan sedotan plastik saat membeli minuman, atau bawa sedotan stainless steel atau bambu sebagai alternatif.
  • Pilih produk dengan kemasan ramah lingkungan atau kemasan yang mudah didaur ulang.
  • Kurangi membeli makanan dan minuman dalam kemasan plastik sekali pakai, lebih baik memasak dan membawa bekal dari rumah.
  • Pisahkan sampah plastik untuk didaur ulang dan ikut serta dalam kegiatan pembersihan sampah plastik di komunitas

 

Mengapa Penting untuk Memahami Makna “Bumi Perlu Waktu Untuk Pulih”

Sumber foto: ANTARA News

Kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas manusia seperti polusi, deforestasi, dan perubahan iklim tidak bisa diperbaiki secara instan. Proses pemulihan bumi membutuhkan waktu yang cukup lama karena ekosistem dan siklus alam harus kembali seimbang secara bertahap. Kesadaran ini mendorong kita untuk bersabar dan konsisten dalam melakukan tindakan pelestarian lingkungan serta mengubah pola konsumsi dan produksi agar tidak memperburuk kerusakan. Selain itu, manusia sebagai makhluk hidup ditugaskan untuk bertanggung jawab sebagai khalifah di bumi yang harus menjaga dan merawat alam demi keberlangsungan hidup generasi sekarang dan mendatang. Karena bumi adalah sumber kehidupan yang harus dilestarikan secara berkelanjutan, maka perubahan perilaku manusia menjadi kunci utama agar proses pemulihan berjalan efektif dan tidak sia-sia.

 

Kesimpulan

Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengingatkan kita bahwa kerusakan lingkungan akibat polusi plastik membutuhkan waktu lama untuk pulih. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama seluruh elemen masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melakukan daur ulang, dan menjaga kelestarian lingkungan. Kesadaran bahwa pemulihan bumi adalah proses jangka panjang mendorong kita untuk konsisten dan bertanggung jawab dalam menjaga bumi demi keberlangsungan hidup generasi sekarang dan mendatang.

 

 

Referensi

Gramedia.com. Penghijauan

Solarkita.com. (2024). Cara Sederhana untuk Mengurangi Polusi Plastik di Lautan.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). (2024). Visi dan Misi WALHI dalam Pemulihan Lingkungan Hidup.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2025). Menata Masa Depan Mangrove Indonesia: Kolaborasi Ilmu, Aksi, dan Kebijakan untuk Mengakhiri Polusi Plastik.

Dinas Lingkungan Hidup Indonesia. (2025). Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

Author