Anwar Muhammad Foundation – Deforestasi di Indonesia telah menjadi isu krusial yang mempengaruhi lingkungan, ekonomi, dan kehidupan sosial masyarakat. Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan sekitar 10 juta hektar hutan setiap tahunnya, menjadikannya salah satu negara dengan laju deforestasi tertinggi di dunia. Pada tahun 2024, angka deforestasi netto tercatat sebesar 175,4 ribu hektar, dengan deforestasi bruto mencapai 216,2 ribu hektar. Meskipun ada upaya untuk menurunkan angka ini, seperti penurunan deforestasi dari 1,4 juta hektar pada tahun 2023 menjadi 800 ribu hektar pada tahun-tahun sebelumnya, tantangan yang dihadapi tetap besar.
Hutan di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan karbon dan pelindung keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai sumber kehidupan bagi jutaan rakyat. Hutan menyediakan bahan pangan, obat-obatan, dan mata pencaharian bagi masyarakat lokal. Namun, konversi lahan hutan untuk pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur terus berlangsung. Praktik-praktik ini sering kali dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Deforestasi terhadap Kehidupan Rakyat
1. Kerusakan Ekosistem
Sumber foto: merdeka com
Deforestasi menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk spesies endemik seperti orangutan dan harimau Sumatera. Kerusakan ekosistem ini mengganggu keseimbangan alam dan mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon, sehingga mempercepat perubahan iklim.
2. Bencana Alam
Sumber foto: kompaspedia
Hilangnya tutupan hutan meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Hutan berfungsi sebagai penahan air dan pelindung tanah dari erosi; ketika hutan hilang, daerah sekitar menjadi lebih rentan terhadap bencana.
3. Polusi Udara
Sumber foto: forest digest
Kebakaran hutan menghasilkan asap tebal yang mencemari udara dan menyebabkan gangguan kesehatan bagi jutaan orang, terutama anak-anak dan lansia. Masalah ini sering kali terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
4. Kehilangan Mata Pencaharian Masyarakat Lokal
Sumber foto: tribun news
Masyarakat adat dan lokal yang bergantung pada hutan untuk sumber pangan, obat-obatan, serta kehidupan tradisional mereka kehilangan akses ke sumber daya alam tersebut akibat deforestasi.
5. Perubahan Iklim Global
Sumber foto: zona utara com
Indonesia adalah salah satu penyumbang emisi karbon terbesar akibat deforestasi. Hilangnya jutaan hektar hutan setiap tahun mempercepat pemanasan global, yang berdampak tidak hanya pada Indonesia tetapi juga seluruh dunia.
Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?
1. Pemerintah
Sumber foto: antaranews
Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Kebijakan yang tidak konsisten atau terlalu pro-korporasi sering kali menjadi akar masalah deforestasi. Pemerintah harus memperketat regulasi terkait izin pembukaan lahan, meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas ilegal, serta memberikan dukungan kepada masyarakat lokal untuk menjalankan praktik pertanian berkelanjutan.
2. Perusahaan Besar
Sumber foto: kumparan
Perusahaan-perusahaan besar harus bertanggung jawab atas dampak lingkungan dari aktivitas mereka. Mereka perlu menerapkan praktik bisnis berkelanjutan seperti zero deforestation policies, memulihkan lahan yang rusak, serta mendukung konservasi hutan.
3. Masyarakat Sipil
Sumber foto: the conversation
Masyarakat sipil memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian hutan melalui advokasi, kampanye kesadaran lingkungan, serta tekanan terhadap pemerintah dan perusahaan untuk bertindak lebih bertanggung jawab.
4. Masyarakat Lokal
Sumber foto: tirto id
Masyarakat lokal juga harus dilibatkan dalam upaya pelestarian hutan melalui program-program pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan agar mereka tidak lagi bergantung pada perambahan hutan untuk mata pencaharian.
Kesimpulan
Hilangnya 10 juta hektar hutan setiap tahun adalah krisis besar yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak pemerintah, perusahaan besar, masyarakat sipil, dan masyarakat lokal. Deforestasi tidak hanya merusak ekosistem tetapi juga mengancam kehidupan jutaan rakyat Indonesia melalui bencana alam, polusi udara, perubahan iklim global, serta hilangnya mata pencaharian masyarakat adat. Dalam menghadapi masalah ini, langkah-langkah konkret diperlukan untuk menghentikan laju deforestasi, mulai dari penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku ilegal hingga penerapan kebijakan berkelanjutan oleh pemerintah dan perusahaan besar. Dengan kerja sama semua pihak, Indonesia masih memiliki peluang untuk melindungi warisan hutannya demi generasi mendatang sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem global.
Referensi
menpan.go.id. (2023). Deforestasi di Indonesia Turun 8,4 Persen pada 2021-2022.
data.goodstats.id. (2023). Indonesia Masuk Jajaran Negara dengan Laju Deforestasi Hutan Tertinggi 2023.
betahita.id. (2023). Hari Hutan Internasional 2023: Angka Hutan Indonesia.
darilaut.id. (2025). Setiap Tahun 10 Juta Hektar Hutan Hilang Karena Deforestasi.