Skip to content

PRESS RELEASE: AMF dan PERHAPI Resmi Jalin Kemitraan Strategis untuk Masa Depan Pertambangan Berkelanjutan

AMF dan PERHAPI

Anwar Muhammad Foundation – Sebuah langkah besar baru saja diambil dalam upaya mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan dengan industri pertambangan. Anwar Muhammad Foundation (AMF) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) telah menandatangani nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) yang akan membuka jalan bagi kolaborasi strategis di berbagai bidang.

Kesepakatan ini merupakan momentum penting, sebab ini mempertemukan dua dunia, antara pemberdayaan komunitas dan pengembangan sektor industri. Visi bersama kami adalah membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dengan fokus pada inovasi, edukasi, dan kolaborasi, AMF dan PERHAPI berkomitmen untuk membawa perubahan nyata di sektor yang selama ini dianggap penuh tantangan, yaitu pertambangan.

AMF dan PERHAPI adalah dua organisasi dengan visi yang selaras dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab sosial. PERHAPI menjadi wadah para profesional pertambangan yang berkomitmen untuk menciptakan keseimbangan antara perkembangan industri dan keberlanjutan.

Bersama-sama, keduanya menghadirkan kolaborasi strategis. Ini mengintegrasikan keahlian dan kepedulian mereka. Dengan cara ini, dapat menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat.

Kerja sama dengan Visi Besar

MoU ini disepakati sebagai langkah strategis untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang melalui empat fokus utama, yaitu:

Pertukaran materi ilmiah dan informasi strategis. Hal ini diharapkan dapat mendorong berbagi pengetahuan dan pengalaman yang relevan untuk mendukung pengembangan kapasitas institusi dalam menghadapi tantangan global.

Penyelenggaraan konferensi dan program akademik. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi diskusi ilmiah yang memperkaya pandangan dan mendorong kolaborasi antara semua pihak.

Penelitian dan publikasi bersama. Bagian penting dalam menghasilkan inovasi dan kontribusi nyata terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, baik secara teoretis maupun praktis.

Program pendidikan kolaboratif. Kegiatan pengembangan dan pelaksanakan kolaborasi akademis bersama yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan keahlian di bidang terkait dengan pembangunan berkelanjutan, pertambangan, dan pengembangan masyarakat. MoU ini menjadi dasar yang kokoh untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan baik dalam skala nasional maupun global.

Sebagai Pimpinan AMF, Aldi Muhammad Alizar menyebut bahwa kerja sama ini dapat dikatakan sebagai katalisator karena menghadirkan solusi nyata di tengah kompleksitas isu sosial dan lingkungan. “Kami tidak hanya berbicara tentang perubahan, kami bekerja untuk mewujudkannya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PERHAPI, yakni Rizal Kasli menambahkan bahwa industri pertambangan harus lebih dari sekadar aktivitas ekonomi. “Ini tentang tanggung jawab. Dengan kolaborasi ini, kami ingin memastikan bahwa pertambangan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung pembangunan sosial dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Komitmen Berkelanjutan

Kolaborasi semulanya diinisiasi oleh suatu kerja sama dalam mengidentifikasi potensi ekonomi berkelanjutan di area pasca-tambang di Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan. Kerja sama yang diharapkan berlangsung selama tiga tahun ini menjadi sebuah komitmen kedua pihak untuk terus mendorong kolaborasi yang bermakna, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat, dan kelestarian lingkungan.

Baca juga: Biodiversity Action Plan (BAP) PT Pertamina Hulu Indonesia: Hasil Pertemuan dan Diskusi

AMF dan PERHAPI selaras dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab sosial. AMF juga dikenal sebagai pelopor dalam pemberdayaan masyarakat dengan inovasi di berbagai bidang, termasuk lingkungan dan pendidikan, sementara PERHAPI menjadi wadah para profesional pertambangan yang berkomitmen untuk menciptakan keseimbangan antara perkembangan industri dan keberlanjutan.

 

Authors