Skip to content

Pertanian Presisi: Kunci Ketahanan Pangan di Era Perubahan Iklim

ketahanan pangan

Anwar Muhammad Foundation – Perubahan iklim yang makin ekstrem menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan global. Fluktuasi cuaca yang tidak menentu, kekeringan, dan banjir mengancam produktivitas pertanian. Di tengah tantangan ini, pertanian presisi muncul sebagai solusi inovatif. Pertanian presisi (precision agriculture) merupakan pendekatan sistematis yang menggunakan data akurat tentang kondisi lahan dan tanaman untuk mengoptimalkan input pertanian. Ini mencakup penggunaan teknologi seperti sensor, drone, dan sistem informasi geografis (GIS) untuk memantau dan mengelola pertanian secara lebih efektif. Populasi dunia diperkirakan akan mencapai sekitar 9,7 miliar pada tahun 2050, yang berarti peningkatan permintaan pangan yang signifikan. Hal ini menuntut produksi pangan yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan makanan.

Sumber foto : Badan Pangan Nasional

Bayangkan sebuah masa depan di mana pangan menjadi komoditas langka akibat dampak perubahan iklim. Kekhawatiran akan kelaparan dan krisis pangan semakin nyata. Namun, di tengah tantangan tersebut, ada secercah harapan yang datang dari dunia pertanian. Untuk itu diperlukan pendekatan yang lebih cerdas dan adaptif. Pertanian presisi, dengan kemampuannya untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memonitor kondisi tanaman secara real-time, menawarkan solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di tengah perubahan iklim.

Baca juga: Kode Merah untuk Bumi: Aksi Nyata Hadapi Krisis Iklim di Indonesia

Pertanian presisi memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan yang dihadapi dunia saat ini, terutama akibat pertumbuhan populasi yang pesat dan dampak perubahan iklim. Berikut adalah beberapa cara di mana pertanian presisi dapat berkontribusi dalam mengatasi tantangan tersebut, diantaranya

1. Meningkatkan Efisiensi Sumber Daya

Sumber foto : kompas

Pertanian presisi menggunakan teknologi seperti sensor tanah dan sistem irigasi pintar untuk memantau kebutuhan air tanaman secara real-time. Ini membantu mengurangi pemborosan air, yang sangat penting di daerah yang mengalami kekeringan akibat perubahan iklim. Dengan data akurat tentang kondisi tanah dan tanaman, petani dapat menerapkan pupuk dan pestisida dengan lebih tepat, mengurangi penggunaan bahan kimia dan dampak negatif terhadap lingkungan.

 

2. Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

Sumber foto : Sains Indonesia

Pertanian presisi memungkinkan pengembangan dan penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem, seperti kekeringan atau banjir. Ini membantu petani untuk tetap menghasilkan panen meskipun menghadapi tantangan iklim. Implementasi teknik seperti rotasi tanaman dan konservasi tanah dapat meningkatkan ketahanan sistem pertanian terhadap perubahan iklim. Pertanian presisi mendukung praktik ini dengan menyediakan data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

 

3. Meningkatkan Produktivitas

ketahanan pangan

Sumber foto : Fakultas Pertanian – UMSU

Dengan memanfaatkan teknologi untuk memantau kesehatan tanaman dan kondisi lahan, pertanian presisi dapat meningkatkan hasil panen. Ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan global yang terus meningkat seiring pertumbuhan populasi. Lakukan diversifikasi tanaman dan pemantauan kondisi cuaca secara akurat membantu petani mengelola risiko gagal panen akibat serangan hama atau cuaca buruk.

 

4. Mitigasi Dampak Lingkungan

ketahanan pangan

Sumber foto : kompas

Pertanian presisi berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dengan meminimalkan penggunaan pupuk nitrogen berlebih dan mengoptimalkan praktik pengelolaan limbah pertanian. Dengan menggunakan teknik pertanian yang lebih ramah lingkungan, pertanian presisi membantu menjaga keseimbangan ekosistem, yang penting untuk keberlanjutan jangka panjang produksi pangan.

 

Berikut adalah beberapa contoh nyata dari proyek pertanian presisi di Indonesia  yang berhasil meningkatkan ketahanan pangan, antara lain

1. Kementerian Pertanian Indonesia

Sumber foto : Suara Sulsel

Kementerian Pertanian Indonesia telah mengembangkan model pertanian presisi yang melibatkan pemetaan presisi untuk mengetahui kesuburan lahan, ketersediaan air, serta risiko hama dan penyakit tanaman. Dengan menggunakan teknologi seperti sensor dan pemantauan berbasis data, petani dapat menerapkan rekomendasi teknis yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. Proyek ini juga mencakup analisis pasar untuk membantu petani mendapatkan akses ke modal investasi dan modal kerja, sehingga mereka dapat menerapkan teknologi pertanian presisi secara efektif.

 

2. Low Cost Precision Farming

Sumber foto : Suara Jatim

 

Inisiatif Low Cost Precision Farming di Indonesia bertujuan untuk membuat teknologi pertanian presisi lebih terjangkau bagi petani kecil. Dengan menggunakan komponen yang relatif murah dan mudah didapat, proyek ini memungkinkan petani untuk mengontrol proses budidaya secara otomatis melalui perangkat yang dapat dioperasikan menggunakan smartphone. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan.

 

Kesimpulan

Pertanian presisi muncul sebagai solusi inovatif untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan global di tengah perubahan iklim yang makin ekstrem. Dengan memanfaatkan teknologi seperti sensor, drone, dan sistem informasi geografis, pertanian presisi mampu meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi pemborosan air, dan meminimalkan penggunaan pupuk serta pestisida. Ini sangat penting dalam konteks pertumbuhan populasi yang diperkirakan mencapai 9,7 miliar pada tahun 2050, yang menuntut peningkatan produksi pangan secara signifikan. Melalui adaptasi varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan penerapan praktik berkelanjutan, pertanian presisi membantu petani tetap produktif meskipun menghadapi tantangan iklim. Contoh proyek di Indonesia, seperti inisiatif dari Kementerian Pertanian dan Low Cost Precision Farming, menunjukkan bagaimana teknologi ini dapat diterapkan secara efektif untuk meningkatkan hasil panen dan aksesibilitas bagi petani kecil. Secara keseluruhan, pertanian presisi tidak hanya berkontribusi pada peningkatan produktivitas tetapi juga mitigasi dampak lingkungan, menjadikannya kunci dalam memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan.

 

Referensi

Kompas id. Sektor Tanaman Pangan Tumbuh Minus 24,75 Persen pada Triwulan I-2024.

Rm.id.(2024). Pertanian Presisi sebagai Upaya Menuju Kemandirian Pangan.

Author