Skip to content

Mengecek Apakah Indonesia Mulai Menerapkan Ekonomi Hijau

Mengecek Apakah Indonesia Mulai Menerapkan Ekonomi Hijau

Anwar Muhammad Foundation – Negara berkembang, termasuk Indonesia, merupakan kunci dari terwujudnya pembangunan yang hijau. Hal ini dikarenakan negara berkembang merasakan dampak dari kerusakan lingkungan lebih buruk dibandingkan dengan negara maju. Banyak kaum rentan yang tinggal di negara berkembang. Selain itu, ketergantungan negara berkembang terhadap sumber daya alam juga lebih tinggi.

Tidak hanya itu, negara yang berkembang berkontribusi kecil dalam produksi emisi gas rumah kaca. Apabila sistem perekonomian dan pembangunan terus dilakukan dengan cara konvensional, maka mereka berpotensi menghasilkan emisi yang tinggi. Isu iklim yang saat ini terjadi akan semakin bertambah parah. Maka dari itu, Indonesia berupaya untuk bisa menganut ekonomi hijau agar dapat mendulang keuntungan secara internal maupun bagi dunia global.

Meninjau Performa Ekonomi Hijau Indonesia

(sumber foto: pexels.com)

Terdapat beberapa hal yang lumrah dilakukan oleh negara-negara dengan ekonomi hijau. Negara-negara tersebut secara konsisten melakukan upaya mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang luaran aktivitas ekonomi. Hal ini berarti dilakukan optimalisasi penggunaan sumber daya yang ada.

Selain itu, negara yang menganut sistem ekonomi hijau akan menaikkan investasi modal secara intensif pada energi baru terbarukan. Penggunaan energi terus meningkat seiring jumlah penduduk dan pola konsumsi manusia meningkat. Menargetkan energi yang berkelanjutan akan berdampak cukup signifikan terhadap keberlanjutan suatu negara.

Baca Juga: Memaksimalkan 3 Fungsi DPR dalam Penanganan Isu Iklim

Dalam aspek mobilisasi, negara akan meningkatkan penyediaan fasilitas-fasilitas publik. Tidak hanya tersedia begitu saja, fasilitas-fasilitas tersebut harus terintegrasi satu sama lain. integrasi dapat bermakna secara akses spasial maupun sistem. Salah satu contoh integrasi fasilitas publik yang kini banyak diupayakan adalah dalam sektor transportasi.

Negara dengan perekonomian hijau akan berupaya menyusun kebijakan yang meminimalkan penggunaan anggaran publik. Selain itu, dilakukan pula penggunaan sumber daya lingkungan secara adil. Hal ini dapat diwujudkan dengan efisiensi proses dan penggunaan produk serta penerapan pajak bagi kelebihan pemakaian pada tingkat tertentu.

Baca Juga: “Floatovoltaic”: Siap Berinvestasi Pada Energi Bayu Terapung

Tidak hanya itu, kebijakan dan hukum yang mengedepankan keadilan juga semakin dikembangkan. Dalam kaitannya dengan perekonomian, hal ini bisa berkaitan dengan penegakan hak pekerja. Negara juga bisa membentuk kebijakan fiskal yang menginternalisasi faktor eksternal, contohnya mengintegrasikan pertimbangan akan lingkungan terhadap aktivitas bisnis dan pemerintahan.

Dari beberapa hal tersebut, patutlah kita bertanya kepada diri kita sendiri. Apakah Indonesia sudah mulai menerapkan satu atau beberapa poin yang merupakan upaya tipikal negara dengan penerapan ekonomi hijau? Apabila sudah, bagaimanakah implementasinya? Jika belum, apa yang harus kita akselerasi?

Menghadapi Tantangan Implementasi Ekonomi Hijau

(sumber foto: Unsplash)

Menerapkan ekonomi hijau memang bukan perkara mudah. Namun banyak hal yang bisa diupayakan untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi dalam mewujudkan perekonomian yang lebih berkelanjutan. Hal mendasar yang bisa dilakukan adalah dengan memiliki paradigma yang tepat mengenai ekonomi hijau.

Keuntungan ekonomi hijau tidak bisa dilihat dalam perspektif jangka pendek. Apabila dilihat dari perspektif tersebut, ekonomi hijau akan identik dengan modal yang besar serta transisi yang tidak mudah. Namun, apabila dilihat dalam jangka panjang, keuntungan ekonomi hijau akan lebih dari modal awal yang dikeluarkan.

Baca Juga: Partisipasi publik dalam menghadapi isu minyak goreng

Aspek lain mengenai konsep ekonomi hijau yang sering menjadi salah paham adalah mengenai lapangan pekerjaan. Berubah dari perekonomian konvensional ke ekonomi hijau akan mengurangi pekerjaan-pekerjaan tertentu yang tidak relevan dengan prinsip ekonomi hijau. Namun perlu diingat bahwa diciptakan pula lapangan kerja baru yang menjadikan perubahan netto dari ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi surplus.

Dengan memiliki konsep yang mendasar terkait dengan ekonomi hijau, maka berbagai dinamika seharusnya dapat ditepis. Tantangan menjadikan progres lebih kuat dilakukan. Kesulitan dapat memberikan pembelajaran dan perbaikan proses. Indonesia pun semakin galak menerapkan ekonomi hijau yang tepat dan cepat.

Author