Skip to content

Penilaian Dampak Kumulatif, Bagaimana Perkembangannya?

Anwar Muhammad Foundation – Proyek pembangunan seringkali menghasilkan dampak lingkungan yang tidak jarang luput dari perhatian banyak pihak. Dampak lingkungan dapat terakumulasi dan menjadi lebih signifikan apabila tidak mempertimbangkan imbas proyek lain di satu wilayah yang sama. Lebih lanjut, dampak lingkungan yang dihasilkan secara terus menerus akan terakumulasi sehingga memerlukan pengelolaan ekstra. Untuk menilai akumulasi dampak lingkungan, penilaian dampak kumulatif atau cumulative impact assessment (CIA) penting dilakukan.

Memahami Definisi dan Perkembangan CIA

(Sumber Foto: pexels.com)

Terdapat beragam definisi dampak kumulatif dari berbagai pihak. Definisi pertama datang dari International Finance Corporation (IFC). Menurut IFC, dampak kumulatif dihasilkan secara bertahap pada area yang terimbas langsung oleh proyek, dari pembangunan lain yang sudah ada, serta proyek yang direncanakan atau ditetapkan secara wajar pada saat proses identifikasi dampak dilakukan.

Definisi lain berasal dari World Bank (WB). Dampak kumulatif merupakan dampak tambahan dari suatu proyek ketika ditambahkan ke pengaruh proyek lain. Proyek yang di konsiderasi mencakup pembangunan yang relevan di masa lalu, sekarang, dan dapat diperkirakan secara wajar, serta yang tidak direncanakan tetapi dapat diprediksi. Dari kedua definisi tersebut, dampak kumulatif ditinjau dalam kombinasi dampak dari aktivitas manusia yang lalu, saat ini, dan yang akan datang.

Baca Juga: Kesehatan dalam Penilaian Dampak Lingkungan: Mengapa Penting?

Pada perkembangannya, terdapat definisi alternatif dalam melakukan CIA. Dampak kumulatif tidak hanya diukur dari proses alam, namun juga mencakup aktivitas manusia sebagai penyebab dampak. Hal ini berangkat dari dampak kumulatif yang tercipta oleh gabungan beberapa aspek, seperti perubahan nilai ekonomi dan sosial. Sumber dampak dapat bersifat alami maupun antropogenik.

Pentingnya CIA juga didasari beberapa alasan. Alasan pertama yaitu dasar konseptual. Alasan ini berangkat dari pemahaman bahwa dampak terhadap lingkungan bersifat kumulatif, tidak hanya berasal dari satu proyek saja. Alasan kedua adalah dalih pragmatis. CIA dilakukan untuk memenuhi aturan yang mulai berkembang pada tahun 1990-an yang pada perkembangannya mensyaratkan agar dampak kumulatif perlu dinilai. Saat itu, perhatian terhadap lingkungan atau pembangunan yang berkelanjutan mulai berkembang dan menjadi salah satu isu utama di dunia internasional. Alasan ketiga yakni regulasi, yang bertujuan untuk memberikan “ruang” bagi proyek pembangunan lainnya di masa depan di wilayah yang sama.

Tantangan CIA Tidak Menggugurkan Pelaksanaan CIA

Pelaksanaan CIA tergolong sulit dilakukan karena beberapa tantangan. Tantangan paling umum adalah banyak pihak dalam proyek memiliki pemahaman yang kurang memadai tentang keterhubungan sistem alam dan sosial. Seringkali, studi komponen sosial dan lingkungan dilakukan secara terpisah dan tidak menghubungkan dampak yang bersilang. Tantangan tersebut juga berkaitan dengan minimnya pengetahuan dan teknis dari pelaksanaan proyek pembangunan.

Baca Juga:  Menerapkan Penilaian Risiko Kumulatif

Tantangan lainnya berkaitan dengan perizinan dan administrasi. Tantangan ini mencakupi kewenangan yang terbatas pada batas administratif dan kesulitan proses perizinan. Tidak hanya itu, pelaksana CIA hingga regulator proyek tidak memiliki kewenangan untuk mengetahui kegiatan dari proyek lain. Hal ini dapat menyulitkan asesmen.

Untuk menjawab tantangan, pelaksanaan CIA memerlukan kolaborasi antar pihak. Masing-masing pihak harus mendorong praktik keterbukaan satu sama lain mengenai proyek di suatu wilayah. Tidak hanya itu, interdependensi atau hubungan saling ketergantungan dampak di wilayah yang sama harus ditingkatkan. Bagaimanapun, pelaksanaan CIA membutuhkan dukungan perizinan yang bersifat lintas wilayah administratif dan keterbukaan dari masing-masing pihak. Selain itu, pemerintah setempat perlu memberikan informasi dasar terkait dengan lingkungan regional serta proyek yang ada di satu wilayah yang sama. Dengan demikian, CIA pun dapat dilakukan dengan komprehensif.

 

Author