Bersumber dari materi Alfiazka Anargha Aldi dalam Webinar “Peran Serta Akademisi dalam Mewujudkan Green Economy Berbasis Pembiayaan Berkelanjutan dalam Kerangka Green Financing”
Green Jobs didefinisikan sebagai pekerjaan yang secara substansial bertujuan untuk melestarikan atau memulihkan kualitas lingkungan. Yang tergolong green jobs adalah pekerjaan yang dalam prosesnya meningkatkan konsumsi bahan mentah menggunakan energi yang efisien, membatasi emisi gas rumah kaca, meminimalisasi limbah dan kontaminasi, melindungi dan mengembalikan fungsi ekosistem, dan berkontribusi dalam adaptasi perubahan iklim. Merujuk ke kriteria tersebut, sektor-sektor yang termasuk dalam green jobs meliputi Recycling Plant Technician, Ahli Lingkungan, Smart Network Manager, Sustainability Supervisor, Drone Engineer dan lain sebagainya.
Peluang green jobs akan terbuka seiring dengan adanya investasi hijau. Hal ini dijelaskan oleh Dewi (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Penciptaan Green Job di Indonesia Menggunakan Model Skenario Investasi Hijau” bahwa investasi hijau sebesar 2% mampu menghasilkan penciptan green jobs sebanyak 4.691 di sektor energi, 1.891.296 di sektor pertanian, dan 2.313.479 di sektor kehutanan. Hal ini menunjukkan bahwa investasi hijau akan membuka peluang green jobs yang sangat besar dan dapat mengentaskan masalah kurangnya lapangan pekerjaan sekaligus masalah lingkungan di Indonesia.
Dalam hal penciptaan sumber daya manusia untuk mendukung pertumbuhan green jobs di Indonesia, peran akademisi diperlukan. Seiring dengan terbukanya peluang green jobs di Indonesia kebutuhan sumber daya manusia juga semakin meningkat. Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan mampu mendukung ketersediaan sumber daya manusia melalui kurikulum dan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada lingkungan.
Salah satu contoh kegiatannya adalah praktik lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa Rekayasa Kehutanan ITB mengenai Carbon Trading. Penelitian ini dilakukan pada 20—25 Maret 2019 di kawasan TNWK (Taman Nasional Way Kambas), Lampung. Berdasarkan perhitungan, estimasi simpanan karbon yang terdapat di hutan alam TNWK sebesar 10.15.603,84 Ton C yang dihitung secara ekonomis senilai Rp86.590.874.664,32,-. Praktik lapangan yang berorientasi lingkungan semacam ini akan memberi sumbangsih besar terhadap terciptanya sumber daya manusia yang siap berkontribusi dalam green jobs.
Referensi:
Dewi, Rafika. 2016. “Analisis Penciptaan Green Jobs (Pekerjaan Hijau) di Indonesia Menggunakan Model Skenario Investasi Hijau”. Yogyakarta