Anwar Muhammad Foundation – G20 merupakan suatu forum perkumpulan 20 negara. Fungsi presidensi G20 diberikan kepada salah satu negara anggota secara bergilir setiap tahunnya. Pada tahun ini, sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk memegang fungsi presidensi tersebut. Amanah ini telah diberikan sejak KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 2020 dengan Saudi Arabia sebagai pemegang presidensi.
Serah terima fungsi presidensi dilakukan saat KTT Roma pada Oktober 2021. Tahun lalu, Italia merupakan pemegang fungsi presidensi G20 tahun 2021. Kini, Indonesia dengan bangga akan memfasilitasi berbagai pertemuan G20. Bali, yang merupakan destinasi Indonesia yang telah mendunia, akan menjadi lokasi diselenggarakannya KTT G20 pada Oktober 2022.
Di Balik Tema Presidensi G20 2022
Pandemi covid-19 merupakan tantangan yang cukup besar bagi seluruh negara di dunia. Pandemi telah mempengaruhi setiap aspek masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga perekonomian global. Kesenjangan kapasitas negara-negara dalam mengatasi krisis menghalangi dunia untuk sepenuhnya mengendalikan masalah bersama yang dihadapi saat ini.
Oleh karena itu, tema yang diusung dalam pertemuan G20 2022 dengan presidensi dipegang oleh Indonesia berbunyi “Recover Together, Recover Stronger”. Indonesia mengajak negara-negara lain untuk bergerak beriringan sehingga dapat pulih dari dampak dinamika dunia yang sedang terjadi, terutama pandemi covid-19. Pemulihan yang terjadi diharapkan menciptakan dunia yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Baca Juga : Mengenal G20: Apa Itu G20? Seberapa Penting G20?
Mengupas Isu Prioritas G20 2022
Memahami tantangan dan perlunya tindakan kolektif, Indonesia akan fokus pada tiga isu utama untuk Kepresidenan G20 2022. Ketiga isu tersebut yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, dan Transformasi Digital.
Mengingat bahwa pandemi covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat global, isu pertama yang diusung adalah Arsitektur Kesehatan Global. Saat ini, pemulihan masyarakat dunia bergantung pada pemulihan kesehatan akibat covid-19. Kesetaraan dalam pelayanan kesehatan perlu diperhatikan. Kolaborasi antar banga untuk memastikan ketahanan masyarakat terhadap pandemi di masa yang akan datang juga diharapkan terus dilakukan.
Perkembangan teknologi, terlepas dari berbagai dinamika yang terjadi, terus diupayakan. Eksistensinya mampu mempercepat pemulihan dan perkembangan bangsa. Oleh karena itu, isu kedua yang dibawa pada G20 2022 adalah transformasi digital. G20 memfasilitasi kerjasama antar negara dan pemangku kepentingan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di era digital.
Isu ketiga yang diusung G20 2022 yaitu Transisi Energi Berkelanjutan. Seiring bertambahnya kebutuhan akan energi, transisi menuju energi berkelanjutan harus diakselerasi. Kita tidak bisa lagi berpangku tangan pada energi fosil yang terus memberikan dampak buruk bagi bumi, tempat tinggal masyarakat global.
Sumber: Presidensi G20 Indonesia 2022 (bi.go.id)
Melalui 3 isu yang dibawa, Indonesia berharap akses yang adil terhadap vaksin COVID-19 dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dapat diwujudkan. Hal ini dilakukan sembari mempertahankan aspirasi untuk terus meningkatkan kapasitas kolektif dalam mengamankan kemakmuran bersama antar bangsa. Berbagai upaya reformasi perpajakan global serta pendalaman pembiayaan infrastruktur harus dilakukan. Diwujudkan pula kerja sama internasional sehingga kesejahteraan dapat dicapai oleh masyarakat secara global.
Baca Juga : Pentingnya Partisipasi Publik dalam Menjaga Konstitusi
Apa Manfaat yang Didapat dari Presidensi G20?
Memegang fungsi presidensi G20 bukanlah hal yang mudah. Namun, berbagai keuntungan dapat dipetik oleh Indonesia melalui amanah ini. Fungsi presidensi yang dipegang oleh Indonesia menunjukkan pengakuan bangsa lain atas posisi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang memiliki perekonomian terbesar. Peluang yang datang kurang lebih 20 tahun sekali ini bisa menjadi unjuk bakat kepemimpinan Indonesia di dunia Internasional.
Baca Juga : Harga LPG Naik: Coba Memasak dengan Bahan Bakar LFG
Tanggung jawab presidensi G20 juga dapat menjadi nilai tambah bagi pemulihan yang sedang diupayakan oleh Indonesia setelah dihantam pandemi covid-19. Agenda pembahasan G20 dapat diarahkan agar memberikan dampak positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Amanah ini juga bisa menjadi faktor dalam memulihkan keyakinan pelaku ekonomi global terhadap Indonesia.
Sumber: Presidensi G20 Indonesia 2022 (bi.go.id)
Tidak hanya itu, dari segi ekonomi pariwisata, presidensi G20 2022 dapat menjadi sarana memperkenalkan pariwisata dan budaya Indonesia kepada dunia. Hal ini juga akan berdampak kepada pemulihan ekonomi pariwisata yang telah lama terhambat pandemi covid-19.